“Pada dasarnya stunting bisa dicegah dengan berbagai cara, diantaranya harus mengonsumsi nutrisi yang baik. Selain itu juga sejak dini, para calon ibu ini bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan, meminum air yang aman, mencuci peralatan makan dan peralatan dapur. Setelah itu, dibiasakan juga membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil, serta memiliki sanitasi yang ideal (toilet yang bersih),” tuturnya saat memaparkan uraiannya saat penutupan PKM Bintang FK UKI Angkatan kelima di Aula Dinkes, Jum’at (8/2).
Dikatakannya, pihaknya akan kembali meneliti lebih lanjut tentang faktor utama penyebab stunting. Mengingat dalam hal ini UKI mempunyai targetan tersendiri untuk Sumedang, yakni 2030, Sumedang bebas Stunting.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Uyu Wahyudin, menyambut baik langkah intervensi yang semakin menunjukan hasil yang baik, meskipun pada dasarnya bersifat step by step.
“Saya pikir, angkatan kelima kali ini topiknya sudah lebih mendalam. Saya berharap, kelak angkatan keenam dapat mengembangkan intervesi, tak hanya berupa intervesi spesifik, namun juga intervesi sensitif,” tuturnya.
Turut hadir DR. Sudung Nainggolan, MHSc selaku kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) FK UKI, Kepala bidang kesehatan masyarakat kabupaten Sumedang Uyu Wahyudin beserta jajarannya, ketua pelaksana Dwidian Khresna, Sked serta kepala desa dan bidan desa dari 10 desa yang menjadi tempat penelitian desa Margamukti, Cijeruk, Cilembu, Mekarbakti, Sukahayu, Cimarga, Mekarsari, Kebon Kalapa, Malaka dan Ungkal.