Abuya Minta Hormati Proses Hukum

oleh

KOTA – Jelang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Pimpinan Pondok Pesantren Asy-Asyifaa Wal Mahmudiyyah Abuya KH. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi MA mengajak semua para ulama, tokoh masyarakat, cendikiawan, untuk bersama-sama meredam bangsa ini.

“Apapun keputusan MK kita harus terima, andai kata permasalahannya belum tuntas, biarkanlah nanti antara orang-orang yang barkaitan dengan hal itu, untuk membereskan urusannya serahkan kepada hukum,” ucap Abuya saat Pengajian Rutinan MTB di Mesjid Agung Sumedang. Kamis (13/06) malam.

Abuya menyebutkan, dalam menunggu hasil keputusan MK tersebut harus sabar, menjaga keamanan kerukunan bangsa ini, tetap enjoy dalam membangun bangsa ini, dan siapapun yang sudah ditetapkan sebangai Presiden dan wakil presiden siapapun itu. Maka sesuai dengan ajaran Allah diwajibkan taat kepada pemerintah.

“Dalam hadis Nabi mengatakan walaupun pemerintah itu Dzolim kepada kita, sebagai rakyat maka tetap kita harus sabar, kita berdoa kepada Allah agar pemerintah yang Dzolim mendapatkan hidayah dari Allah,” tambahnya.

Menurutnya,tidak ada ajaran agama yang mengajarkan untuk meruntuhkan pemerintahan yang sudah disahkan karena keDzoliman. Tetapi ajaran Nabi adalah sabar karena masih banyak cara.

“Masalah kepemimpinan Presiden tidak lama cuma 5 tahun, itu kalau maksimal kalau tidak meninggal, atau mengundurkan diri,” katanya.

Maka, lanjut Abuya, dalam waktu 5 tahun kenapa tidak berbuat yang lebih baik untuk memajukan negeri ini, baik ekonomi, agama, dakwah dan bergandengan tangan dengan pemerintah, TNI, Polri dan yakin tidak ada pemerintah yang menghalangi masalah Dakwah.

“Ada gak pemerintah yang melarang ? Tidak ada. kecuali ini diduga ada cara-cara yang menyebarkan kejelekan dalam akhlak, sifat, memecahbelahkan kesatuan persatuan, menanamkan permusuhan dan itu yang seharunya itu dibendung,” katanya.

Ingat ketika ada keputusan MK, Abuya mengajak kepada semua pihak mari bersama-sama sabar dan menerima hasil keputusan lalu berdoa dan berbuat yang terbaik bagi bangsa, negara dan agama. (tha).