RADARSUMEDANG.id, KOTA- Proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada Desember 2021 rencananya akan mulai beroperasi dari mulai Cileunyi hingga Cimalaka Sumedang. Namun Proyek tersebut secara keseluruhan dari Cileunyi hingga Dawuan diharapkan akan selesai pada April 2022.
Hal itu mengemuka saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR RI Mochamad Basoeki Hadimoeljono dan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meninjau perkembangan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Kamis (30/9-2021).
Kehadiran rombongan menteri disambut Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dan unsur Forkopimda Jawa Barat, Forkompimda Sumedang dan Satker Jalan Tol Cisumdawu. Peninjauan ketiga menteri itu diawali dengan melihat Interchange Tol Cileunyi dan dilanjutkan menelusuri Jalan Tol mulai Cileunyi sampai ke ruas Jalan Tol Desa Sirnamulya Kecamatan Sumedang Utara. Di sana para Menteri beserta rombongan melihat langsung proses pengerjaan jalan.
“Akhir tahun ini dari Cileunyi hingga Cimalaka mulai dioperasikan. Dan nanti sebelum lebaran Tahun 2022 sampai Ujungjaya-Kertajati. Jadi akan ada dua kali pembukaan. Doakan agar lancar, tidak ada kejadian apapun dan dijauhkan dari bencana dan sebagainya,” ujar Bupati Dony.
Dijelaskan Bupati, ruas jalan dari Cileunyi hingga Sumedang panjangnya 62 Km. Dan pada ruas jalan tol di Sumedang, kata Bupati Dony, akan terdapat enam exit tol yang diarahkan ke tempat-tempat wisata.
“Kami siapkan setiap Exit Tol ada destinasi wisata unggulan yang diharapkan akan dapat menarik para pengguna jalan untuk berkunjung. Nanti kita siapkan wisatanya yang baik sehingga orang akan berwisata dengan mudah,” tambah Bupati.
Dengan beroperasinya Jalan Tol Cisumdawu ini, lanjut Bupati, setidaknya dapat mengurangi jumlah kendaraan yang melewati Jalan Cadas Pangeran, terutama kendaraan yang bermuatan berat. Tentunya Sumedang berkepentingan agar jalan tol segera selesai karena bisa mempercepat akses ke Sumedang dan Cadas Pangeran tidak terlalu berat bebannya.
Selain itu, Bupati juga berharap keberadaan Rest Area jalan tol yang berada diwilayah Sumedang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh UMKM Sumedang dalam menggerakan ekonomi warga Sumedang.
Dengan proyek strategis nasional Jalan Tol ini, kata Dony, harus betul-betul berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan. Dia juga meminta kepada pengelola jalan tol agar dalam pengelolaannya benar-benar memanfaatkan tenaga lokal, terutama yang masuk daftar terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau data kemiskinan.
“Insya Allah dalam program strategis ini terdapat sinergitas antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten beserta bisnis yang lainnya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR,
Danang Parikesit mengemukakan, progres pembangunan jalan tol Cisumdawu dari beberapa seksi sampai Cimalaka sudah mencapai 100 persen untuk kontruksinya sehingga tinggal dioperasikan. Saat ini hingga Desember 2021 pada Seksi 1 dan Seksi 2 terdapat persoalan konstruksi yang harus diselesaikan yaitu mengatasi wilayah yang rawan longsor. “Kita harus perkuat betul supaya kualitas jalannya benar-benar siap saat dioperasikan,” ujarnya.
Sedangkan untuk menuntaskan ruas tol dari Sumedang hingga ke Kertajati sendiri masih ada persoalan lahan di Seksi 4 dan 5 sehingga Danang memohon semua pihak terkait, khususnya Pemda Sumedang untuk turut membantu.
Danang berharap ada percepatan dan juga dukungan dari pemerintah Sumedang agar bisa mempercepat pengadaan lahan. Sehingga pada bulan April 2022 dapat disepakati Tol Cisumdawu secara menyeluruh beroperasi dari Cileunyi sampai ke Dawuan dan terkoneksi dengan Tol Cipali dan Bandara Kertajati. Mengenai akses ke Bandara Kertajati ini, kata Danang, sudah dalam proses uji layak fungsi sehingga November 2021 bisa dioperasikan dari Cipali hingga Bandara Kertajati.
“Dengan demikian, pada saat Lebaran 2022 dari Kota Bandung menuju Kertajati maksimal dapat dicapai dalam waktu 1,5 jam atau 1,2 jam,” pungkasnya.(cwp)