RADARSUMEDANG.ID – Keberadaan transportasi umum seperti elf rupanya kerap mendapat stigma miring di kalangan masyarakat.
Kendaraan bermesin diesel berpenumpang itu sering dijumpai di jalanan Sumedang baik yang akan menuju ke Bandung maupun Majalengka dengan kecepatan tinggi nan mendebarkan.
Tak heran jika banyak kecelakaan terjadi akibat gaya mengemudi ugal-ugalan di jalanan bak salah satu film Hollywood Fast Furious, demi mengejar waktu dan setoran per harinya.
Meski tidak semua sopir elf ugal-ugalan, namun mereka tetap merupakan tulang punggung bagi keluarganya.
Sabtu (9/4) malam kemarin, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir pun sampai dibuat kaget karena kedatangan para keluarga besar sopir elf yang tergabung dalam Komunitas Driver Elf Mania Indonesia (KDEMI) Sumedang di Gedung Negara.
Menurutnya keberadaan para driver elf tidak harus dikaitkan dengan aksi ugal-ugalan. Terlebih ia memahami bahwa mereka selalu dibutuhkan penumpang setiap waktu baik siang maupun malam.
Dony pun mendengarkan bagaimana pengalaman sopir elf yang kerap dibenci dan dihujat baik oleh para pengendara, penumpang maupun masyarakat yang kerap menyaksikan.
Sampai-sampai ia teringat bagaimana salah satu humor dari KH. Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur yang berkata bahwa sopir elf adalah orang yang akan lebih dahulu masuk surga.
Dikisahkan di hari kebangkitan di alam akhirat, sopir Elf masuk surga dibanding yang lain. Sampai malaikat penjaga pintu surga diprotes.
Malaikat menjawab, karena sopir ini tukang ngebut saat bawa Elf membuat para penumpang selalu mengingat, menyebut-nyebut nama Allah.
“Jadi kalau penumpang elf itu setiap waktu akan baca astagfirullah, subhanallah saking kencangnya mobil elf yang dikemudikan oleh sang sopir. Makannya jangan ngebut terus,” kata Dony disambut tawa.
Kendati demikian dirinya juga mendukung adanya upaya kongkrit yang dilakukan oleh pengurus komunitas ke arah yang lebih baik.
Pasalnya anggota KDEMI ternyata sudah menjadi peserta BPJS, memiliki tabungan sendiri di Bank BJB untuk persiapan masa depannya.
“Jadi sekarang angkot dan sarana transportasi lainnya sudah masuk kepesertaan BPJS. Bahkan oleh komunitas sudah diwajibkan menabung secara mandiri untuk persiapan masa depannya. Saya sangat mendukung ide yang diinisiasi terutama oleh driver elf ini,” ujarnya.
Lebih dari itu pada pertemuan tersebut, ada aspirasi yang masuk dari KDEMI yaitu mengenai keterampilan tambahan bagi para sopir elf untuk lebih mandiri.
Oleh sebab itu, dirinya akan memfasilitasi para sopir elf melalui pelatihan kerja di BLK secara gratis.
“Saya menjawab dan menyarankan mengikuti pelatihan di BLK milik Pemkab Sumedang. Nanti keterampilan yang akan diasah akan disesuaikan dengan minatnya baik untuk para sopir atau keluarganya agar memiliki keahlian lain,” katanya. (jim)