RADARSUMEDANG.ID – Akhir pekan kemarin, warga Sumedang kembali dimanjakan oleh bisingnya suara di Alun-alun Sumedang. Pasalnya, Kementrian Pemuda dan Olahraga melalui Bidang Pemberdayaan Pemuda menggelar Festival Kreativitas Pemuda 2022.
Terpantau ada beberapa Gelar Karya, Fashion Week, Festival Musik, UMKM khusus pemuda dan Gebyar Senam. Ajang Kreativitas Pemuda ini, kata Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Bambang Rianto, merupakan upaya pemerintah untuk merangkul para generasi muda.
Terlebih seiring perkembangan waktu dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, perhatian para pemuda terhadap seni budaya asli milik Indonesia, kini mulai tenggelam. Selain itu, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jawa Barat berada di urutan ke-20 dari 34 Provinsi di Indonesia pada saat 2019.
“Oleh sebab itu, kreativitas pemuda ini sangat penting untuk bisa melestarikan seni dan budayanya. Apalagi saat ini arus budaya asing begitu kuat, bahkan sudah mulai masuk hingga ke pelosok-pelosok desa,” kata Bambang di Alun-alun Sumedang, Sabtu (3/9).
Bambang menyebutkan, pergeseran adat dan budaya dinilai telah merubah wajah anak-anak negeri yang lebih memilih budaya asing untuk dibanggakan. “Kita bisa lihat, hanya sedikit saja ada seorang remaja ataupun pemuda kita yang bisa membawakan tarian tradisional. Akan jadi sesuatu yang aneh jika kita menemukan seseorang yang mengenakan busana kain khas Indoneisa dalam kesehariannya,” ujarnya.
Karenanya, Festival Kreativitas Pemuda ini dilaksanakan, salah satunya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda Jawa Barat dan Indonesia. “Bahkan untuk melestarikan dan menumbuhkan minat terhadap seni dan budaya asli Indonesia. Juga demi membangun kebersamaan dan membangun kreativitas para pemuda, khususnya di Kabupaten Sumedang,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemberdayaan pemuda, Prof. Dr. Faisal abdullah, M.Si., DFM, menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan oleh kementrian pemuda dan olahraga yang merupakan pilot project.
Diharapkan Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang ada di indonesia menjadikan sebagai panduan, pedoman untuk kegiatan yang serupa dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan pemuda di Jawa Barat yang tahun 2021 mengalami kemerosotan.
Faisal menyebutkan angka putus sekolah, angka harapan hidup, angka partisipasi pemuda, itu menjadi bagian dari dinamika pembangunan pemuda. Saat ini yang menjadi perhatian pemerintah pusat adalah Jawa Barat.
“Jadi kita memilih kota-kota yang kemungkinan index pembangunan pemuda nya itu mengalami penurunan. Seperti kemarin kita di Lampung, kemarin di Gorontalo dengan kegiatan yang sama dan di Gorontalo itu kegiatan yang nasional dari beberapa kegiatan regional seperti yang ada di Sumedang ini,” sebut Faisal.
Ia menilai, kegiatan seperti ini adalah sebagai pemicu untuk memunculkan kreativitas-kreativitas baru dikalangan anak muda. Faisal menambahkan, Kemenpora memiliki banyak program, yang dibagi sesuai dengan target kepemudaan untuk mencapai target di Tahun 2045, kegiatan pemuda yang betul-betul menjadi kegiatan yang diharapkan.
“Mereka yang lahir tahun 2000-an, yang tentunya sudah lepas dari nasi jagung, dan mereka punya cara dan etika yang baru, sehingga untuk meningkatkan gairah-gairah mereka tidak melempem. Maka kita tetap memberi dan membimbing mereka supaya sesuai keinginan bangsa,” pungkas Faisal. (jim)