RADARSUMEDANG.ID – Lomba inovasi menu berbasis pangan lokal digelar di Gedung KGS, Sumedang Kota pada Minggu (18/9). Lomba masak tersebut diikuti 35 kelompok peserta se-Kabupaten Sumedang.
Lomba itu menyajikan hasil makanan non beras, namun tetap mengandung unsur sumber karbohidrat dan protein atau lauk pauk. Selain itu juga menyajikan hasil makanan khusus untuk bayi di bawah dua tahun (baduta) berbahan lokal.
Kegiatan diselenggarakan DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Sumedang. Ketua Panitia Pelaksana LO Rita Rosana Podesta mengharapkan, dari hasil kegiatan dalam memberdayakan potensi yang ada termasuk di dalamnya bidang UMKM. “Agar kita bisa olah menu makanan pengganti beras. Selain beras ada yang lain sebagai bahan pokok itu sendiri,” sebut Anggota Komisi 1 DPRD Sumedang itu.
Rita yang juga Wakil Ketua Bidang Perindustrian dan Tenaga Kerja UMKM dan Jaminan Sosial DPC PDI-Perjuangan Sumedang itu melaporkan, para juara pertama dan kedua serta ketiga akan dilombakan di tingkat Jabar. Di akhir acara, muncul sebagai juara pertama kelompok dari Kecamatan Rancakalong dan juara kedua dari Kecamatan Tanjungsari serta ketiga dari Kecamatan Sukasari.
Juara pertama meraih uang pembinaan Rp 5 juta dan kedua Rp 3 juta serta juara tiga Rp 2 juta. Selain itu para pemenang tadi juga mendapat piala dan piagam dari panitia. “Para peserta dari internal dan masyarakat luar,” sebutnya.
Sementara itu, dari DPRD Jabar, Hj Ineu Purwadewi Sundari menambahkan, kegiatan yang sama diselenggarakan seluruh DPC se-Jabar. “Mereka mengadakan lomba inovasi menu berbasis pangan lokal se-Jabar. Ya, ini tentunya semua bahan yang digunakan pada lomba yaitu di luar beras,” paparnya.
Menu pangan lokal yang digunakan dari wilayah masing-masing. Sehingga lebih mengangkat potensi lokal di setiap kecamatan yang jelas memiliki potensi berbeda-beda. Para peserta mengkreasikan dari pangan lokal yang ada di daerahnya untuk menjadi makanan yang bergizi dan juga untuk anak-anak baduta.
Salah satu tujuannya dalam rangka mencegah stunting bagi anak-anak. “Ternyata Sumedang itu banyak pangan lokal. Sumedang dengan 26 kecamatan ternyata memiliki potensi pangan yang luar biasa,” tutupnya. (tri)