Hujan Seharian, Longsor di Tiga Titik

oleh
FOR RADARSUMEDANG.ID LONGSOR: Petugas gabungan bersihkan material longsor di Jamban Desa Girimukti, Rabu (5/10). Longsor terjadi diperkirakan karena saluran irigasi tersumbat, ditambah intensitas hujan yang tinggi pada Selasa siang hingga malam.

RADARSUMEDANG.ID – Akibat diguyur hujan seharian, tebing jalan alternatif tepatnya di Dusun Jamban, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara longsor pada Rabu (5/10) dini hari. Material longsor yang menutup badan jalan membuat arus lalu lintas sempat dialihkan.

 

Warga sekitar, Encang menuturkan, longsor terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah hujan reda. “Longsor terjadi pukul 01.00, pas hujannya sudah reda,” ujarnya.

 

Ia menuturkan, longsor diduga akibat saluran irigasi tersumbat sampah dan batang pohon yang yang baru saja ditebang pada siang harinya. “Siangnya ada penebangan kayu. Terus disana-kan ada sampah. Kemungkinan karena airnya terbendung jadi tumpah ke pinggir, sehingga terjadi longsor,” jelas Encang.

 

Dikatakan, akibat longsor yang menutup badan jalan, akses tersebut sempat putus. Sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda 2, roda 4 atau lebih. “Sampai menutup jalan, total nggak bisa dilewati, sama motor juga nggak bisa lewat,” katanya.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang bersama dinas terkait membersihkan material longsor yang menutup jalan provinsi tersebut pada Rabu pagi. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, tebing yang longsor diperkirakan setinggi 15 meter.

 

“Longsor tebing setinggi 15-20 meter, penyebabnya karena intensitas hujan yang tinggi,” kata Atang di lokasi kejadian. Puluhan petugas gabungan dari BPBD, DLHK, Dishub, Damkar, Satpol PP, TNI, polisi bersama warga, bergotong royong membersihkan jalan dari material longsor, berupa tanah, batu, serta pohon bambu.

 

Selain itu, 1 mobil damkar dan 1 truk dari DLHK juga diterjunkan. “Kami lakukan pagi hari, karena saat malam hari longsoran masih ada, membahayakan petugas. Tidak ada korban dalam kejadian ini,” katanya.

 

Akses jalan baru kembali terbuka sekitar pukul 10.30 WIB dan sudah bisa dilintasi kendaraan bermotor. Namun, pihaknya tetap menghimbau pengguna jalan tetap waspada, karena potensi longsor susulan masih ada, terutama saat turun hujan.

 

Lebih jauh Atang mengatakan, hujan yang melanda Sumedang pada Selasa (4/10) kemarin menyebabkan longsor di 3 titik. Selain di Girimukti, longsor tebing juga terjadi di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan dan Dusun Cibulus, Desa Cinangerang, Kecamatan Pamulihan.

 

“Dari tiga titik longsor tersebut, di Girimukti ini yang paling parah, dan kami tetap siaga 24 jam,” ujarnya. (agn)