RADARSUMEDANG.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang akan segera menggelar pelatihan gerakan 1 rumah 1 jumantik (g1r1j). Setiap desa dan kelurahan ditargetkan ada satu orang kader juru pemantau jentik (jumantik).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sumedang, dr. Reny Kurniawati Anton mengatakan, g1r1j ini dilakukan guna mencegah penyebaran nyamuk aedes aegepty pembawa virus penyakit demam berdarah dengue (DBD). “Dinas Kesehatan selalu membuat akselerasi masyarakat, yaitu gerakan satu rumah satu jumantik. Ini yang harus selalu kami genjot,” ujar Reny, Rabu (12/10).
Dengan pelatihan itu, diharapkan tiap desa setidaknya ada satu kader jumantik. Dari 277 desa dan kelurahan akan kami buat jadi 5 wilayah pelatihan, Buahdua, Darmaraja, Jatinangor, Rancakalong dan kota.
“Bulan ini atau bulan depan kami akan gelar pelatihan g1r1j ini. Satu orang untuk satu desa, ditambah petugas dari Puskesmas tiga atau empat orang,” kata Reny.
Kata Reny, dengan pelatihan diharapkan para kader bisa mengetahui jenis-jenis jentik nyamuk, terutama nyamuk penyebab DBD. Dengan demikian penyebaran DBD dapat dicegah sejak dini.
“Karena pencegahan DBD itu paling efektif dengan membasmi jentiknya. Sebab dari jentik menjadi nyamuk dewasa hanya butuh waktu kurang dari seminggu,” tuturnya.
Lebih jauh, diharapkan setiap rumah nantinya ada satu jumantik. Pelatihan dilakukan supaya masyarakat bisa memberi kontribusinya kepada masyarakat lain.
“Dimana seseorang yang ada di rumah harus jadi kader jumantik. Sehingga penyebaran yang notabene vektornya adalah nyamuk bisa kita atasi,” ucapnya.
Pihaknya menghimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan. Ia menggambarkan, tempat genangan air menjadi tempat favorit nyamuk berkembang biak.
“Tempat-tempat seperti di bawah keran dispenser, kaleng atau tempat cat, tempat minum binatang, dan paling sering ban bekas. Nyamuk indukan aedes ada di sana,” ucapnya. (gun)