Setelah 69 Tahun Berlalu Upacara Hari Pahlawan Kembali Digelar di TMP Cimayor

oleh
PROKOPIM PPS FOR RADARSUMEDANG.ID HARI PAHLAWAN: Bupati Dony Ahmad Munir saat melakukan tabur bunga usai melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan di TMP Cimayor, Desa Kebonjati, Sumedang Utara, Kamis (10/11).

RADARSUMEDANG.ID – Untuk kedua kalinya Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tingkat Kabupaten Sumedang digelar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cimayor. Di momentum Peringatan Hari Pahlawan pada Kamis (10/11) digelar di TMP Cimayor dan sebelumnya juga pernah digelar di tempat yang sama pada 1953 atau tepatnya 2 tahun setelah TMP Cimayor dibangun pada 1951.

 

Selain itu, kegiatan upacara Hari Pahlawan selalu dipusatkan di Alun-alun Sumedang atau di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS). Seperti biasanya, rangkaian upacara dilakukan dengan melakukan ziarah dan tabur bunga ke makam para pahlawan yang dikebumikan di pemakaman tersebut.

 

Dalam amanat Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022 merupakan momentum untuk menemukan kembali jejak para pahlawan dalam diri setiap warga negara Indonesia sebagai bangsa dan negara merdeka.

 

“Hari ini-pun kita berada dalam perjuangan besar menaklukan ancaman dan tantangan yang nyata-nyata berada di hadapan kita. Pemanasan global yang memicu beragam bencana alam, serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih, kiranya perlunya kita persiapkan dengan sungguh-sungguh,” kata Bupati Dony.

 

Tak lupa dirinya mengajak semua pihak meneladani para pahlawan bangsa menjadi semangat bagi setiap warga negara dalam peringatan Hari Pahlawan. Termasuk dalam hal ini sebagai peringatan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai satu sama lain.

 

“Ayo kita berantas kebodohan, perangi kemiskinan dan upaya pecah belah bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kita lawan paham radikal, kita tumbuh kembangkan semangat gotong royong untuk menyongsong masa depan yang cerah,” tuturnya.

 

Nama Cimayor diambil dari pangkat Komandan Batalion Yonif II/Tarumanagara dari Divisi Siliwangi Mayor Rd Omon Abdulrakhman Natakoesoemah. Mayor Abdulrakhman gugur bersama komandan kompi II Kapten Edi Sumapraja berikut 7 tentara dan 4 sipil saat penyerangan dua Kompi Speciale Tropen Koninklijk alias Pasukan Baret Hijau Belanda ke Markas Batalion II/Tarumanagara di Cibubuan, 11 April 1949.

 

Mayor Abdulrakhman, 7 tentara serta 4 warga sipil dimakamkan di Desa Cibubuan, Conggeang. Pada saat itu ada rencana makam Mayor Abdulrakhman di Cibubuan akan dipindahkan ke taman makam pahlawan yang dibangun 1951.

 

Namun karena kecintaan warga Cibubuan terhadap Mayor Abdulrakhman, mereka tidak mengijinkan makam Mayor Abdulrakhman dipindahkan ke taman makam. Hanya nama Mayor- pangkat terakhir Abdurahman- yang boleh dibawa dan diabadikan menjadi nama TMP Ci Mayor di Desa Kebonjati, Sumedang Utara. (jim/net)