Camat Cisarua Jelaskan Cara Sukses Penanganan Stunting di Wilayah Administrasinya

oleh
KECAMATAN CISARUA FOR RADARSUMEDANG.ID FGD: Kegiatan Penguatan Konvergensi Stunting membahas materi penurunan dan pencegahan stunting di Kecamatan Cisarua pada Rabu (23/11).

RADARSUMEDANG.ID – Kecamatan Cisarua tergolong paling sukses dalam penanganan stunting di Kabupaten Sumedang. Wilayah kecamatan menyandang status ‘Zero Stunting’ itu dipimpin Camat Eneng Yulia.

 

Camat menyebutkan, pihaknya selalu melakukan koordinasi rutin saat melaksanakan rapat atau lokakarya dengan Puskesmas setempat. “Memang stunting ini termasuk yang dibahas. Terus juga di desa ada Sakip desa di antaranya pencegahan stunting juga,” jelasnya.

 

Sebagian dari dana desa digunakan untuk pencegahan stunting di antaranya untuk pemberian makanan tambahan dan tergantung dari hasil rembuk stunting. Kalau misalnya di suatu wilayah itu terdapat sanitasinya yang kurang bagus, maka dilakukan pembuatan sanitasi desa seperti sanitasi air minum. “Karena memang stunting itu tidak hanya dari gizi, tapi juga dilihat dari lingkungan,” ujar camat

 

Terkait bulan penimbangan sering dilakukan rutin tiap bulan di Posyandu, termasuk program bulan penimbangan Balita pada Agustus. “Kami juga ada satu aplikasi yang ingin akan dan sedang dikembangkan terkait dengan ‘Sauyunan’ yaitu sistem aplikasi untuk Posyandu bagi pelaku perjalanan,” jelasnya.

 

Di Kecamatan Cisarua banyak masyakarat perantau yang membawa anak kecil. Mereka harus ada aplikasinya di google drive, sehingga dilihat di datanya harus tetap ikut penimbangan di perantauan dan dilaporkan kesini menggunakan aplikasi tadi.

 

“Sehingga kader Posyandu disini tidak kehilangan data. Tetap terkontrol meskipun jauh di perantauan,” ungkapnya.

 

Dalam acara FGD bertema Penguatan Konvergensi Stunting membahas materi penurunan dan pencegahan stunting di Kecamatan Cisarua pada Rabu (23/11). Acara dimaksud menghadirkan dua anggota DPRD Sumedang Asep Kurnia dan Uu Rukmana terkait dengan tim percepatan penanganan stunting.

 

Meskipun Cisarua stunting zero, akan tetapi meskipun demikian tetap melaksanakan pencegahan stunting. “Dan kita tetap kerjasama dengan dinas-dinas yang ada di Kecamatan Cisarua seperti UPTB KB, Puskesmas, pertanian, KUA sebagai instansi vertikal kita selalu berkoordinasi agar tidak terjadi lagi stunting di Kabupaten Sumedang umumnya dan khususnya di Kecamatan Cisarua,” jelas Camat Eneng Yulia.

 

Dia menambahkan, ditekankan untuk tim pendamping keluarga melibatkan para kader kesehatan, KB dan bidan bertugas untuk mendata ibu hamil (bumil) dan anak bawah dua tahun (baduta). Mengenai stunting harus dirembuk secara bersama-sama, karena tidak bisa pihak kecamatan berdiri sendiri akan tetapi harus koordinasi dengan dinas-dinas lainnya. (tri)