RADARSUMEDANG.ID – Dalam rangka memperingati Hari Ibu dan Hari Disabilitas Nasional, BAZNas Republik Indonesia memfasilitasi para kaum disabilitas untuk mandiri dalam berwirausaha. Para kaum disabilitas dibantu untuk menjadi bagian dari pelaku UMKM dengan mengolah makanan yang sudah familiar di masyarakat yaitu fried chicken.
Menurut salah satu pimpinan BAZNas RI, Rizaludin Kurniawan, pihaknya telah mempercayai BAZNas Sumedang dengan segudang prestasi yang dimiliki. Oleh karenanya ia menyalurkan bantuan modal usaha untuk makanan cepat saji fried chicken.
Program ini kata dia, merupakan program nasional yang dinamakan Z Chicken dengan sasaran ibu-ibu disabilitas untuk mengolah fried chicken, yang nantinya akan berjualan secara mandiri.
“Kami sengaja undang 20 wanita tangguh di Hari Ibu tahun ini dari seluruh Jawa Barat yang dipusatkan di Sumedang. Kami sudah melihat BAZNas Sumedang sudah berprestasi dalam hal pendampingan disabilitas. Kemudian juga di Sumedang banyak lahir para muzaki dari kaum disabilitas,” kata Rizaludin kepada sejumlah awak media di sela pelatihan UMKM ayam goreng krispi bekerjasama dengan aliansi perempuan disabilitas dan Lansia di Gedung Pusdai Sumedang, Kamis (22/12).
Ia menjelaskan, program Z Chicken tidak terbatas hanya kepada sektor UMKM saja. Namun masih banyak program lainnya di BAZNas RI seperti pesantren disabilitas sampai pada beasiswa bagi disabilitas. “Untuk satu paket Z Chicken dari mulai gerobak, alat-alat masak, bahan baku, sampai pelatihan dan pendampingan, dengan kisaran paket jualannya itu di angka Rp17 juta,” ujarnya.
Ia berharap program Z Chicken dari BAZNas RI bisa memberikan tambahan pemasukan ekonomi bagi keluarga mustahiq, khususnya para penyandang disabilitas. Terlebih diakuinya potensi yang diharapkan sangat besar sekali. “Ini membuktikan bahwa program kami untuk para kaum disabilitas efektif untuk menghasilkan para mustahiq yang bisa membawa perubahan bagi keluarganya, juga perubahan kesadaran terhadap keagamaan,” katanya.
Senada Wakil Ketua 1 BAZNas Sumedang, Asep Hamdan menyebutkan, program ini merupakan program lanjutan yang sasarannya bukan hanya disabilitas saja. Namun untuk para mustahiq lainnya.
Dengan program-program yang dikolaborasikan dengan BAZNas RI, BAZNas Provinsi maupun di internal BAZNas Sumedang. “Kita sudah menyiapkan program-program pendayagunaan untuk pertanian, peternakan, otomotif, santri-prener, dan enterpreneurship milenial. Itu adalah program yang akan kami luncurkan di tahun 2023. Mudah-mudahan program pendistribusian dan pendayagunaan ini bisa tepat sasaran, telat guna bagi para mustahiq,” ucap Asep Hamdan.
Bahkan lanjutnya Baznas Sumedang tengah menggarap program baru yang dinamakan M to M alias mustahiq menjadi muzaki. Yang mana program itu akan menjadi program berkelanjutan berbasis kampung.
Program ini disebut-sebut merupakan program untuk menuntaskan kemiskinan sehingga Baznas hadir berkontribusi signifikan terhadap program prioritas di Kabupaten Sumedang sesuai visi misi Sumedang Simpati.
“Maka Baznas Kabupaten Sumedang hadir berkontribusi dengan Pemerintah Daerah juga para muzaki bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Sumedang. Baik menyangkut aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, juga syi’ar dakwah. Kami menghimbau para agnia, muzaki, dan mutashodiq supaya jangan ragu untuk mengumumkan zakatnya di BAZNas Kabupaten Sumedang,” jelasnya. (jim)