Media Sosial dan Jasa Pesan Antar Melalui Kurir Masih Jadi Modus Peredaran Gelap Narkoba

oleh
PANJI/RADAR SUMEDANG Kepala BNN Kabupaten Sumedang, AKBP Herry Sudrajat, SH

RADARSUMEDANG.ID Kepala BNN Kabupaten Sumedang, AKBP Herry Sudrajat, SH mengatakan, tren peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Sumedang masih didominasi oleh sabu dan ganja.

 

“Dari seluruh pengungkapan kasus, barang bukti 3 terbesar yaitu sabu sebanyak 14 paket, ganja 87,82 gram dan obat-obatan terlarang sebanyak 1406 butir, juga 10 tersangka,” kata Herry kepada sejumlah awak media di Kantor BNN Kabupaten Sumedang, Jalan Prabu Gajah Agung, Sumedang Selatan, Jumat (30/12).

 

Adapun kata dia, media sosial dan jasa pesan antar melalui kurir masih menjadi modus peredaran gelap narkoba.

 

“Ada beberapa kasus yang kami ungkap yaitu pembelian online dari komunitas media sosial yang dikirim melalui paket. Jadi berawal dari percakapan menjadi teman dan japri untuk memesan barang tersebut. Kami dengan Satnarkoba Polres Sumedang pernah mengungkap dari jasa paket, kita cek siapa penerimanya, kita kembangkan sampai kita temukan siapa pemiliknya,” ujarnya seraya menambahkan ada juga modus menempel titip di satu lokasi.

 

Selain itu diakuinya wilayah barat Sumedang seperti Cimanggung-Jatinangor dsn Tanjungsari masih menjadi daerah paling rawan peredaran gelap narkoba sehingga perlu mendapat atensi khusus dengan berbagai upaya.

 

“Keberhasilan dan prestasi dalam penanggulangan masalah narkotika, diraih dengan sinergitas yang kuat antara BNN Kabupaten sumedang dan seluruh stakeholders. Oleh karena itulah, BNN Kabupaten Sumedang memberikan apresiasi atas partisipasi dan peran aktif seluruh stakeholders yang selama ini menjadi mitra dalam upaya penanggulangan narkotika. Baik dalam aspek pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, maupun pemberantasan,” katanya. (jim)