RADARSUMEDANG.ID – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang mengirim sample ayam dan bebek yang mati ke Balai Veteriner Subang. Pengiriman sampel ini untuk dilakukan pengujian, terkait penyebab pasti kematian hewan unggas tersebut.
Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Diskanak Kabupaten Sumedang, drh. Diah Siswati mengatakan, pengiriman sample ini menyusul adanya kasus ayam dan bebek yang mati di wilayah Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara beberapa waktu lalu.
Dikatakan, sampel diperiksa untuk mengetahui apakah penyebab kematian unggas tersebut karena penyakit avian influenza (AI) atau lebih dikenal flu burung. “Kami sudah kirim sampelnya. Sejauh ini kami juga masih menunggu hasil test tersebut apakah kematiannya disebabkan karena Avian Influenza (AI) atau bukan,” ujar Diah, Senin (20/3).
Dikatakan, sebelumnya di Girimukti ada sembilan ekor unggas mati, yakni enam ekor ayam dan tiga ekor unggas. Kematian unggas-unggas, kata Diah, tidak mendadak, namun lebih dulu lemas. “Kematiannya memang tidak mendadak, ‘nguyung’ dulu. Namun kami tetap melakukan pengujian untuk memastikan penyebab kematiannya,” ujar Diah.
Di tempat unggas-unggas itu mati, terdapat populasi 30 ekor unggas. Atas kejadian itu, pihaknya sudah memisahkan antara ternak yang sakit dengan yang sehat. “Selain memisahkan yang sakit dengan yang sehat, kami juga telah melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang sebagai upaya pencegahan,” katanya lagi.
Lebih jauhnya, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang bila ditemukan unggas yang mati. Masyarakat juga jangan panik dengan menjual semua hewan ternaknya.
“Yang penting adalah lapor ke petugas dan tidak berpikir pendek dengan secepatnya menjual, karena ini justru akan memperluas penyebaran,” tuturnya. (gun)