Seleksi Pejabat Harus Bebas dari Intervensi Politik

oleh
FOR RADARSUMEDANG.ID SESI WAWANCARA: Sejumlah pejabat administrator di lingkungan Pemkab Sumedang saat melakukan sesi wawancara oleh beberapa penguji dalam rangka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama melalui kelompok rencana suksesi di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Sumedang tahun 2023 di Aula JNG, Kiarapayung, Jatinangor.

RADARSUMEDANG.ID – Direktur Komite Nasional Pengawas Kebijakan Publik (KNPKP) Toni S Liman mengingatkan kepada 19 pejabat administrator yang terpilih melalui manajemen talenta (talent pool) ASN agar memahami poin demi poin prinsip sistem merit.

 

Pasalnya sebagaimana yang dikatakan oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman, sistem merit ASN di Sumedang merupakan yang terbaik di Indonesia sehingga oleh Komisi ASN dan Kemenpan-RB diberikan ruang untuk melaksanakan suksesi (proses menyiapkan pemimpin ASN dalam menduduki jabatan-jabatan strategis melalui pengembangan bakat pegawai berbasis merit untuk mendapatkan top talent ASN di instansi pemerintah).

 

Pria yang akrab disapa Liman ini mengatakan, talent pool ASN merupakan salah satu prioritas nasional yang telah diatur dalam Peraturan Menteri PANRB Nomor 3/2020 tentang Manajemen Talenta ASN.

 

Selaras dengan itu Liman menjelaskan bahwa Manajemen talenta ASN dilaksanakan berdasarkan sistem merit dengan prinsip objektif, terencana, terbuka, tepat waktu, akuntabel, bebas dari intervensi politik dan bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

 

“Saya ingatkan bahwa poin terakhir yakni intervensi politik dan KKN perlu mendapatkan perhatian yang serius. Bagaimana tidak, dari 19 nama yang ada hampir seluruhnya memiliki potensi yang sama, dan mereka akan habis-habisan. Jadi ini akan menjadi kesempatan terakhir untuk menaikkan karier di periode Bupati dan Wakil Bupati sekarang yang kemungkinan akan dilantik di awal Juli nanti,” kata Liman kepada RADARSUMEDANG.ID, Senin (1/5).

 

Oleh sebab itu jika prinsip-prinsip penting yang dimaksud bisa dipahami dan diresapi oleh para administrator lanjut dia, maka ke depan tidak perlu lagi ‘seleksi terbuka yang kompetitif’ karena sistem karier berbasis manajemen talenta sudah dapat melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas dan profesional.

 

Termasuk ada hal yang juga perlu diperhatikan bahkan diprioritaskan. Bahwa calon eselon dua tersebut, utamakan yang ‘senior’, berprestasi, inovatif dan yang pernah memimpin di lingkup Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang cukup besar.

 

“Jadi jangan asal mentang-mentang dekat karena ‘seangkatan pertemanan’ dengan sekda misalnya. Serta seolah punya hutang budi politik, terus pejabat itu yang diutamakan. Ini kan enggak fair, bagaimana mau profesional kalau indikatornya itu,” ujarnya.

 

Dengan demikian dirinya berharap, nantinya bagi yang belum lolos tetap harus berjiwa besar untuk tetap semangat mengabdi dan melayani masyarakat.

 

“Nantinya dapat terus dikembangkan potensi dan kinerjanya, dengan mekanisme rotasi, bimbingan kinerja yang baik hingga dapat mengikuti jejak rekannya yang nanti telah lolos ke eselon dua,” pungkas Liman.

 

Sebagaimana diberitakan RADARSUMEDANG.ID sebelumnya, 19 orang pejabat administrator di lingkungan Pemkab Sumedang untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau pejabat pemerintah setingkat eselon 2, baru saja melaksanakan tahapan seleksi wawancara di Aula Jatinangor National Golf (JNG) Kiarapayung, Jatinangor dua gelombang sekaligus pada hari Sabtu dan Minggu (29-30 April 2023).

 

Tahapan seleksi wawancara ini dalam rangka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama melalui kelompok rencana suksesi di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Sumedang tahun 2023. Terlebih ada lima jabatan yang kosong diantarnya Kepala DPMPTSP, Kepala Disnakertrans, Kepala Disdukcapil dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM. (jim)