RADARSUMEDANG.ID – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) Kabupaten Sumedang menggelar Evaluasi Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) Ramadan 1444 Hijriah di Command Center BAZNas Kabupaten Sumedang, Selasa (2/5). Dalam kesempatan tersebut, juga digelar halal bihalal pengurus UPZ Dinas/instansi dan UPZ Kecamatan.
Kegiatan itu dihadiri Dewan Syariah BAZNas dengan peserta pengurus UPZ Dinas/Instansi dan pengurus UPZ Kecamatan. Ketua BAZNas Kabupaten Sumedang, Ayi Subhan Hafas menyampaikan, penghimpunan dana ZIS tahun 2022 mencapai Rp 37.301 milyar. Angka itu mengalami peningkatan sebesar 3,35persendari tahun sebelumnya.
Penghimpunan ZIS, kata Ayi, selalu mengalami tren kenaikan setiap tahunnya, meskipun belum signifikan. “Dari total pengelolaan tahun 2022 jumlah jiwa penerima manfaat yang telah dibantu oleh BAZNas sebanyak 127.854 jiwa/lembaga,” katanya.
Sementara target penghimpunan dana ZIS tahun ini, sebesar Rp 45.750 milyar.Menurutnya, jumlah target tersebut masih jauh dari potensi ZISdi Kabupaten Sumedang, yakni sebesar Rp 567,84 milyar per tahun.
“Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan 1444 hijriah dan juga Hari Jadi Sumedang, kami melaksanakan berbagai kegiatan penyaluran dana ZIS, dari menjelang sampai akhir Ramadan, melalui Program SEHATI ‘Semarak Ramadhan Berkah Sumedang Simpati’. Total dana yang tersalurkan selama Ramadan tahun ini sebesar Rp. 1,8 milyar, dan sebanyak 9.331 jiwa/lembaga penerima manfaat,” ungkap Ayi.
Ia menggambarkan, hasil penghimpunan ZIS selama bulan Ramdan tahun ini melalui UPZ Kecamatan, yakni sebanyak 716.072 jiwa yang menitipkan zakat fitrah, atau mengalami Kenaikan sejumlah 2.884 jiwa dibanding tahun sebelumnya. Namun masih banyak UPZ kecamatan yang mengalami penurunan muzaki zakat fitrah, yakni sebanyak 16 UPZ kecamatan, sementara selebihnya 10 UPZ kecamatan mengalami kanaikan.
“Kecamatan Buahdua merupakan UPZ dengan kenaikan penyetor zakat fitrah terbesar yaitu sebanyak 3.760 jiwa. Kecamatan Wado merupakan UPZ dengan presentasi ketaatan penduduk tertinggi penyetor zakat fitrah yaitu 98,99 persen, dengan jumlah penyetor sebanyak 44.000 jiwa dari jumlah penduduk 44.449 jiwa,” katanya.
Kemudian, Kecamatan Jatinunggal, menjadi UPZ yang mengalami penurunan penyetor zakat fitrah terbesar yaitu sebanyak 1.233 jiwa. Lalu, Kecamatan Jatinangor, UPZ dengan presentasi ketaatan penduduk penyetor zakat fitrah terendah, yaitu 12 persen, dengan total penyetor hanya 10.769 jiwa dari jumlah penduduk 102.544 jiwa.
“Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Cimanggung juga memiliki presentasi ketaatan penduduk menyetorkan zakat fitrah yang sangat rendah, dibawah 50 persen dari jumlah penduduk,” kata Ayi.
Sedangkan, untuk penghijauan infaq Rp 2.000 dan zakat mal, Kecamatan Sukasari merupakan UPZ dengan penyetor terbesar, yaitu sebanyak Rp. 111.375.000. Kecamatan Surian, merupakan UPZ dengan presentasi ketaatan penduduk Tertinggi penyetor infaq 2.000 yaitu 100,12 persen, dengan jumlah penyetor sebanyak 12.100 orang dari jumlah penduduk 12.085.
Kecamatan Cimalaka merupakan UPZ dengan penyetor infaq terikat terbesar, yaitu sebanyak Rp 127.085.500. Lalu Kecamatan Jatinangor, UPZ dengan presentasi ketaatan penduduk penyetor infaq Rp 2.000 terendah, yaitu mencapai 12 persen, dari jumlah penduduk 102.544 orang. Sementara Kecamatan Tanjungsari, Cimanggung, dan Wado, juga memiliki presentasi yang sangat rendah dibawah 30 persen, dari jumlah penduduk.
“Kondisi ini perlu menjadi bahan perhatian. Oleh karena itu mohon lebih diinventalisir UPZ DKM/Dusun/RW, yang masih menghimpun zakat fitrah / infaq sedekah, pasca melaporkan hasil penghimpunan ZIS. Minimal angka dan jumlah muzakinya dilaporkan ke UPZ kecamatan, untuk bahan kajian potensi muzaki tahun selanjutnya,” tuturnya.
Sedangkan, pada UPZ dinas/instansi, tahun ini sebanyak 6.827 jiwa yang menitipkan zakat fitrah melalui BAZNas. Jumlah ini mengalami Kenaikan sejumlah 807 jiwa dibanding tahun sebelumnya. Namun kata Ayi, masih banyak juga instansi vertikal yang tidak menitipkan zakat fitrahnya melalui BAZNas.
“Untuk zakat fitrah kantor kecamatan, tahun ini ada sebanyak 201 jiwa yang menitipkan zakat fitrah melalui BAZNas, mengalami penurunan 142 orang dibanding tahun sebelumnya, dan hanya 13 Kantor kecamatan yang menitipkan zakat fitrahnya pada BAZNas,” tuturnya.
Lalu, zakat fitrah UPT Pendidikan, pada tahun ini sebanyak 2.885 jiwa yang menitip zakat fitrahnya melalui BAZNas. Ini mengalami penurunan sejumlah 593 jiwa dibanding tahun sebelumnya, namun hanya 24 UPT Pendidikan yang menitipkan zakat fitrahnya pada BAZNas.
“Untuk zakat fitrah SMP Negeri, ada sebanyak 1.191 jiwa yang menitipkan zakat fitrahnya melalui BAZNas, ada penurunan sejumlah 173 jiwa dibanding tahun sebelumnya, dan hanya 56 SMPN yang menitipkan zakat fitrahnya pada BAZNas. Lalu zakat fitrah perorangan, tahun ini ada sebanyak 128 jiwa yang menitipkan zakat fitrahnya ke BAZNas, naik 51 jiwa dibanding tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Lebih jauhnya disampaikan Ayi, total keseluruhan zakat fitrah yang tercatat sampai dengan H-1 Idulfitri 1444 hijriah, yakni terkumpul sebanyak Rp. 24.660.000.000, atau 96 persen dari target penghimpunan, yakni Rp. 25.500.000.000.
“Mudah-mudahan target tercapai, input data masih berjalan, menunggu final laporan yang masuk dari UPZ lembaga/LAZ dan sebagainya. BAZNas insyaallah terus berkomitmen untuk berkontribusi membantu pemerintah daerah,” harapnya.
Pada tahun 2023 ini BAZNas membawa tagline ‘Berkah Berzakat Terima Kasih Muzaki Terima Kasih Mustahik’. Dana yang telah berhasil terhimpun oleh BAZNas insyaallah segera kami kembalikan kepada yang berhak menerimanya dengan prinsip Tiga Aman (Aman Syar’i, Aman Regulasi, Aman NKRI).
Atas capaian itu, Ayi mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pengurus UPZ yang telah menjadi mitra selama ini. Dengan penuh semangat keiklasannya mendorong penghimpunan zakat secara maksimal dilingkungan UPZ dinas/instansi/kecamatan masing-masing. (gun)