JATINANGOR – Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) asal Sumedang bernama Siti Silvia Nur Shofa S., menjadi bagian peraih prestasi diajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2023 di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada 10-13 Mei 2023 lalu.
Bersama empat orang temannya, yakni Nurul Mufliha Patahuddin, Asep Wirayasa, Nindya Khairunnisa, dan Liana Awalia Lutfunnisa berhasil mejuarai ajang WYIE yang menjadi salah satu bagian dari acara International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX).
Kelimanya berhasil meraih medali emas WYIE dan mendapat penghargaan khusus dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA).
Siti menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah ajang kompetisi Internasional yang berfokus pada pembuatan karya inovasi dalam berbagai bidang.
Dalam kesempatan ini, tim FK Unpad membuat sebuah usulan inovasi dalam bidang bioteknologi yang dinamakan “Smart Phone Socket”.
“Kami mengikuti kompetisi WYIE ini dan membuat sebuah inovasi terbarukan dalam bidang bioteknologi, yakni membuat ide mengenai phone socket yang dapat mendeteksi bakteri dalam makanan,” jelas Siti yang tinggal Jalan Anggkrek gang Margaja Rt 03 Rw 18 Kelurahan Situ, Kec. Sumedang Utara.
Selama kurang lebih enam bulan persiapan, kata Siti, tim berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyempurnakan idenya. Hal ini dilakukan hingga terbentuklah sebuah inovasi “Smart Phone Socket” sebagai teknologi biosensor terbarukan menggunakan Near InfraRed (NIR) dalam deteksi kontaminan bakteri pada makanan untuk mencegah diare.
“Dengan menggunakan teknologi tersebut, ponsel dapat melakukan deteksi bakteri yang dapat meresap beberapa sentimeter ke dalam berbagai jaringan tanpa membutuhkan reagen atau alat tambahan,” tambahnya.
Menurutnya, pemancaran gelombang NIR pada makanan yang diduga mengandung bakteri akan memicu perpindahan cahaya yang diterima oleh ponsel. Ponsel kemudian dapat menghitung jumlah bakteri berdasarkan perpindahan cahaya yang diterima. sehingga inovasi yang diusulkan menjadi detektor yang sensitif untuk kontaminasi bakteri.
“Hal ini menjadikan inovasi bermanfaat untuk mendeteksi penyakit dengan praktis dan mudah digunakan. Ide ini telah kami kembangkan sampai pada pembuatan model alat,” ujar Siti.
Selanjutnya, tim juga mempersiapkan bahan presentasi seperti video penjelasan ide, poster ilmiah serta poster publik, dan souvenir “Smart Phone Socket” untuk mempresentasikan karya mereka di ajang Internasional ini.
“Karya kami dipajang dalam booth selama dua hari dan kami pun memperagakan serta mempresentasikan mengenai latar belakang, cara kerja, hingga perbandingannya dengan metode lain dalam mendeteksi bakteri kepada juri-juri, inventors, serta exhibitors dari berbagai negara,” jelas Siti.
Tidak hanya itu, tim juga menyampaikan rasa bahagia mereka atas seluruh dukungan yang diberikan, khususnya dari Fakultas Kedokteran Unpad. Tim juga menyampaikan harapan mereka agar inovasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Kami sangat senang bisa mewakili Unpad dalam ajang Internasional WYIE 2023. Kami harap semoga inovasi ini dapat terealisasikan dan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat,” tandasnya.
Informasi yang diperoleh Radar Sumedang, selain menjuarai ajang WYIE, prestasi lainnya yang pernah diperoleh Siti yakni Peraih Cumlaude (IPK 3.85), juara 1 poster publik international health and nutrition symposium 2021, juara 3 literature review international health and nutrition symposium 2021, juara 1 esai ilmiah Atma Cordis Ilmiah AESCULAPIUS 2021, juara 1 esai ilmiah IMSCOBI 2021, juara juara 1 esai ilmiah 7th Hypothalamus Competition 2021, dan menjadi peserta PSPD Obstetri dan Ginekologi berprestasi dengan nilai tertinggi Periode 10 Oktober – 18 November 2022.
Setelah mengikuti ajang tersebut, rencananya bulan Juni nanti akan kembali mengikuti perlombaan di Negara Jepang. (tha).