Warga Citali Antusis Menggelar Hajat Lembur

oleh
TRADISI: Warga Dusun Citali konsisten menggelar tradisi Hajat Lembur setiap tanggal 8 Muharram.
TRADISI: Warga Dusun Citali konsisten menggelar tradisi Hajat Lembur setiap tanggal 8 Muharram.

PAMULIHAN – Puluhan warga Dusun/Desa Citali Rw 01 Kecamatan Pamulihan, menggelar tradisi ritual Hajat Lembur. Tradisi tersebut merupakan agenda rutin masyarakat RW 01 yang biasa dilaksanakan setiap tanggal 8 Muharam kalender Hijriah.

Tokoh masyarakat setempat, Ayah Dedi mengatakan, tujuan digelarnya hajat lembur sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada masyarakat RW 01, berupa melimpahnya hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

“Ini merupakan tradisi yang sudah rutin kami gelar, selain budaya warisan yang harus dilestarikan, juga sebagai upaya memperkenalkan tradisi kepada generasi muda bahwa ini budaya kita,” ujarnya kepada Radar Sumedang. Rabu (26/07).

Ia mengatakan, banyak manfaat yang terkandung dari tradisi buhun itu, diantaranya bentuk munajat kepada Allah Swt.

Ia menjelaskan, kegiatan diawali dengan membuat ‘Darangdan’ yang terdiri dari beberapa bagian tanaman palawija yang diikat, selanjutnya dibagikan kepada warga.

“Kami berharap setelah dilakukan Hajat Lembur, masyarakat Dusun Citali 01 bisa lebih makmur dan sejahtera dan keberadaan tetap terjaga,” ucapnya.

Sementara Kades Citali Nana Nuryana melalui Ketua MUI Desa Citali Dadang mengapresiasi masyarakat Dusun Citali Rw 01 yang terus menjaga dan melestarikan tadisi Hajat Lembur itu.

“Kami apresiasi masyarakat Dusun Citali yang terus menjaga tradisi buhun hingga sekarang,” ucapnya.

Ia menambahkan, melalui kegiatan ini semoga kedepannya masyarakat Citali bisa lebih sejahtera, makmur dan maju dari segala bidang.

“Sudah menjadi kewajiban kita semua selaku umat muslim untuk terus bersyukur, bahkan Allah berjanji dalam sebuah ayat apabila kita rajin bersyukur maka Allah SWT akan menambah kenikmatan kepada kita,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata ia, tradisi hajat lembur tersebut harus dilestarikan agar masyarakat tidak henti-hentinya bersyukur lantaran telah diberi kenikmatan yang sangat luar biasa.

“Semoga bisa terus dilaksanakan dan mudah-mudahan bermanfaat,” ucapnya. (tha).