Ngalaksa Masuk Menjadi Cagar Budaya Tak Benda Indonesia

oleh
TARAWANGSA: Tarian tarawangsa merupakan bagian dari rangkaian acara Ngalaksa di Desa Wisata Rancakalong.

RADARSUMEDANG.ID, RANCAKALONG – Upaya melestarikan budaya leluhur, tokoh adat serta masyarakat di Kecamatan Rancakalong menggelar ritual ‘Ngalaksa’ tahun 2023. Acara tradisi setiap tahun itu digelar di Desa Wisata Rancakalong.

Kegiatan Ngalaksa dihadiri Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wil IX Kemendikbud Ristek RI Dwi Ratna N serta Forkopimcam Rancakalong.

Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan mengapresiasi kegiatan Ngalaksa yang merupakan adat budaya yang sudah masuk dalam cagar budaya tak benda Indonesia.

“Ini harus terus dikembangkan, dipelihara karena tujuan digelarnya adat budaya ini  merupakan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah pada tahun 2023 ini,” ujar Wabup.

Erwan menambahkan, acara yang akan digelar selama satu minggu ini diharapkan bisa berjalan dengan aman, lancar, sukses dan semua masyarakat bisa menikmatinya serta mengikuti acara dengan baik. “Tadi saya menikmati tarian tarawangsa, yang sangat ‘Enakeun’,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wil IX Kemendikbud Ristek RI, Dwi Ratna N mengatakan, melalui kegiatan rutin Ngalaksa ini, tentunya semua ini bisa lestari ada nilai pewarisan, anak-anak muda dalam kegiatan ini.

“Dengan dilibatkannya generasi muda, mereka akan mendapat ilmu, wawasan, pengetahuan, karena akan terbentuk di dalam memorinya rasa cinta dan rasa memiliki,” tambahnya.

Menurutnya, melalui tradisi Ngalaksa ini ekosistem yang ada disini bisa terus terjaga. Ketika tradisi ini tetap dilakukan, berarti tanam padinya tetap jalan. Sebab tujuan Ngalaksa ini wujud syukur hasil pertanian melimpah.

“Selanjutnya bagaimana mengolah sebelum panen, pelaksanaan panen, dan pasca panen, itu juga akan terjaga ketahanan pangannya, sebenarnya ketika upacara terkait dengan masyarakat pedesaan pertanian itu adalah ketahanan pangan,” tambahnya.

Tentunya, kata ia, kegiatan seperti ini perlu disupport yang melibatkan lintas kementerian yang sudah dilakukan masyarakat. Sedangkan pemerintah merupakan fasilitator. (tha)