RADARSUMEDANG.ID, KOTA – Ketua KPU Sumedang Ogi Ahmad Fauzi berharap pengalaman buruk di Pemilu 2019 tidak terulang lagi. Pasalnya saat itu KPU menemukan adanya gesekan-gesekan dalam Pemilu khususnya saat momentum Pilpres 2019.
“Pernah pada Pemilu 2019 itu berbeda pilihan seolah-olah itu berbeda aqidah atau berbeda bangsa. Sehingga kami berharap dalam kontestasi ini kita tetap santun menghargai pilihan. Karena Pemilu itu berbicara tentang dua prinsip, yakni kontestasi dan partisipasi,” kata Ogi di sela Deklarasi Damai menyambut Pemilu Tahun 2024 di Gedung Negara, Rabu (16/8).
Ogi juga mengatakan, penyelenggara dan peserta Pemilu damai harus bisa memegang teguh demokrasi. “Kita sebagai penyelenggara Pemilu damai harus teguh memegang demokrasi. Ketika berbeda pilihan, itu merupakan bagian dari keanekaragaman,” tuturnya.
Prinsip lain dalam demokrasi, lanjut Ogi, ialah bagaimana hak asasi manusia bisa dijaga dengan baik. Berbeda pilihan itu adalah hak orang yang bukan untuk dipertentangkan satu dengan yang lainnya. “Dalam demokrasi berbicara tentang kebebasan. Tapi kebebasan itu juga dibatasi oleh hak orang lain juga,” pungkas Ogi.
Sementara Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan, Pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, sarana untuk memilih pemimpin dan sarana untuk mensejahterakan masyarakat.
“Untuk itulah, Pemilu harus berjalan dengan aman, damai, lancar dan kondusif. Yang bertanggung jawab untuk menjalankan Pemilu yang damai dan kondusif adalah kita semua. Baik penyelenggara Pemilu, partai politik, pemerintah dan seluruh masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu semua pihak harus bersama-sama membulatkan niat dan tekad untuk menjalankan pemilu secara damai. “Kita harus menjadi role model, contoh dan panutan dengan pola pikir, pola sikap dan pola tindak kita dalam menjalankan Pemilu yang aman, damai dan kondusif,” jelas Dony. (jim)