RADARSUMEDANG.id, SUMEDANG – Proses pemilihan umum suksesnya tidak hanya dalam satu hari, kemudian damai dan kondusif saja tetapi juga harus dilihat dari aspek partisipasi masyarakat. Jadi jangan sampai partisipasinya hanya 60%. Demikian dikemukakan Dr H.Abdy Yuhana SH, MH ketika berbicara sebagai pembicara kunci (Keynote Speech) pada Literasi Media yang bertema ‘Siaran Damai Jelang Pemilu” yang diselenggarakan di SMTV Sumedang baru baru ini.
Oleh karenanya menurut Legislator DPRD Provinsi Jawa Barat ini harus didorong agar partisipasi pemilu bisa sampai di kisaran 90%. “Ya memang kalau kita lihat, partisipasi sekarang digabungkannya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden akan makin naik,” ujarnya.
Bagaimana supaya partisipasi ini bisa maksimal, lanjut Abdy Yuhana, tidak terlepas dari peran lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Karena KPI punya banyak mitranya. Tentu lembaga penyiaran sangat strategis.
Apalagi tadi Plh Sekda Sumedang, Tuti Ruswati telah berkomitmen agar pemilu yang akan diselenggarakan di support dengan memberikan anggaran. Kalau tidak salah anggaran pemilu tahun 2024 sekitar 70 Trilyun yang disiapkan oleh APBN, belum termasuk anggaran dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
“Jadi jangan sampai anggaran yang begitu besar tidak maksimal di dalam pelaksanaannya. Kalau kita lihat proses pemilu yang sudah diselenggarakan, saya kira tahun 2019 adalah proses pemilu yang lancar dan kondusif,” jelas Caleg DPRRI Tahun 2024 dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Anggota Komis 3 DPRD Jawa Barat ini berterima kasih kepada KPI Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumedang yang terus berkolaborasi untuk hal-hal yang positif bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Sumedang.
Menurut Abdy, pentingnya peran masyarakat ditopang oleh lembaga penyiaran dan tentunya juga tidak terlepas dari peran komisi penyiaran Jawa Barat. Intinya, kata Abdy, dari proses pemilu yang terus dilaksanakan di Indonesia, kita harus menempatkan diri dan mendorong pemimpin-pemimpin yang amanah, yang memiliki ide, yang memiliki gagasan, bukan hanya pemimpin-pemimpin yang bagi-bagi sembako, bukan pemimpin yang hanya mengiming-imingi.
“Itulah inti dari proses kita melaksanakan pemilihan umum yang akan kita laksanakan 14 Februari 2024, ujarnya.
Khusus di Sumedang, kata Sekjen Persatuan Alumni (PA) GMNI, dari data yang disampaikan oleh penyelenggara pemilu ada sekitar 867 pemilih yang sudah ditetapkan. Kemudian TPS nya ada sekitar 3.600.
“Jadi mulai dari hari ini, bapak ibu sekalian sudah tahu TPS mana yang akan didatangi. Ini bagian dari proses untuk mensukseskan pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada 14 Februari nanti,” tambahnya.
Hadir pada acara tersebut, Ketua KPID Jawa Barat, Dr Adiyana Slamet, SIP, MSi beserta jajarannya, Akademisi Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Vera Hermawan S.I.Kom, M.I.Kom dan Plh Sekda Sumedang, Hj, Tuti Ruswati mewakili Pj. Bupati Sumedang, Drs. Herman Suryatman MSi.(cwp)