RADARSUMEDANG.ID, KOTA – Sejumlah pengusaha penggilingan beras yang tergabung dalam Sumedang Rice Milling Union (SRMU) meminta kepada siapapun calon pemimpin Sumedang agar memperhatikan orang-orang yang berada dibalik komoditas utama masyarakat yaitu, beras.
Menurut Sekretaris SMRU, Moch Anwar Fauzan, selama ini bahan baku yang dibutuhkan cenderung lari ke luar Sumedang. Disisi lain pengusaha beras lokal hanya gigit jari.
“Kami meminta kepada pemerintah bagaimana caranya supaya penggilingan padi dari skala kecil sampai ke yang besar bisa terus berjalan. Jangan sampai, kami pelaku usaha lokal kehabisan untuk memproduksi alias diambil sama daerah lain,” kata Anwar kepada Radar Sumedang saat launching SRMU di RM Tahu Jembar Manah, Sumedang Selatan, baru-baru ini.
Bahkan bahan baku yang dibutuhkan kata Anwar diborong habis oleh perusahaan yang skalanya lebih besar.
“Di Ujungjaya ada PT besar. Kita pengusaha lokal melawan raksasa seperti itu nggak bisa sendiri-sendiri sehingga mau tidak mau harus bersatu,” ujarnya.
Adapun kata Anwar, berdasarkan data terakhir, dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar kita punya 100 pelaku usaha. Sedangkan yang sudah menyatakan bergabung baru setengahnya saja.
“Kita juga datang dulu ke pabrik-pabrik jaman dulu di Sumedang, responnya mendukung. Bahwa ternyata apa yang dirasakan oleh pendahulu kita juga dirasakan sehingga diharapkan ketika ada silaturahmi seperti ini bisa menjadi wadah. Karena kita ruang lingkupnya Sumedang, jadi guyub-ken dulu yang di Sumedang,” ucapnya.
Lebih lanjut, SRMU sebagai bagian dari UMKM dapat diperhatikan aspirasinya terutama dari segi kendala produksi.
“Kita ini mencakup bukan hanya pribadi saja, tapi rantai ke bawah mulai dari petani, tengkulak, penggiling dan pedagang beras sampai dikonsumsi harus menjadi prioritas. Karena sini ada petani yang harus kita hidupi,” pungkas Anwar. (jim)