RADARSUMEDANG.id, KOTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang melaporkan bahwa sepanjang Februari 2025 terjadi 46 kejadian bencana di wilayah Sumedang. Mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir, dan cuaca ekstrem.
“Kami mencatat sepanjang Februari ada 46 kejadian bencana, didominasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, dan cuaca ekstrem,” ujar Kepala BPBD Sumedang, Atang Sutarno, Rabu (5/3/2025).
Dari total kejadian tersebut, tanah longsor menjadi yang terbanyak dengan 26 kejadian, termasuk 3 kejadian pergerakan tanah. Selain itu, tercatat 5 kejadian banjir, 6 kejadian cuaca ekstrem berupa angin kencang, 5 kejadian pohon tumbang, 2 kejadian rumah roboh, 1 kejadian bangunan roboh, serta 1 kebakaran gedung.
Bencana ini berdampak pada 751 rumah, dengan rincian 721 rumah terendam banjir, 3 rumah mengalami rusak berat, 6 rumah rusak sedang, dan 8 rumah rusak ringan. Selain itu, sebanyak 2.788 jiwa dari 821 keluarga terdampak, serta 3,2 hektare lahan ikut terpengaruh.
Atang juga menyampaikan bahwa jumlah kejadian bencana pada Februari 2025 lebih tinggi dibandingkan Januari 2025.
“Jumlah kejadian di bulan Februari ini lebih banyak dari bulan Januari, karena memang curah hujan di bulan Februari lebih tinggi ketimbang Januari,” ujarnya.
BPBD Sumedang mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama di daerah rawan bencana, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem dalam beberapa waktu ke depan. (gun)