RADARSUMEDANG.id, SUMEDANG – Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila mengungkapkan, jumlah penderita tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sumedang mencapai 3.000 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.700 kasus sudah mendapatkan penanganan.
“Dari laporan ini saya ingin agar masyarakat lebih teredukasi dan penanganan dilakukan secara persuasif. Harapannya, kasus TBC bisa terus ditekan,” kata Fajar usai menghadiri Rapat Forum Delapan Gubernur Percepatan Eliminasi TBC di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, belum lama ini.
Dalam rapat tersebut, dibahas pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TB) di tingkat kabupaten/kota. Tim ini bertugas mengoordinasikan langkah penanganan TBC secara lebih efektif melalui kerja sama lintas lembaga dan pemangku kepentingan terkait.
“Sumedang sudah siap. Ada keputusan Bupati Sumedang terbaru tahun 2025 tentang TP2TB, termasuk rencana aksi daerah dalam penanggulangan TBC,” jelas Fajar.
Ia menegaskan, proses penyembuhan pasien TBC membutuhkan waktu sekitar enam bulan dengan konsumsi obat yang tidak boleh terputus. “Pendampingan tenaga medis secara intens sangat dibutuhkan agar pasien benar-benar sembuh,” tambahnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam rapat meminta kepala daerah untuk menggunakan otoritas dan kewenangan yang dimiliki guna mempercepat penanganan TBC.
“TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Karena itu, pemerintah pusat bersama daerah harus berkomitmen serius menanggulanginya,” tegas Tito.
Menurut Global Tuberculosis Report 2024, dalam kurun 200 tahun terakhir, TBC menyebabkan sekitar 1 miliar kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus TBC dengan angka kematian mencapai 125.000 jiwa per tahun.(jim)