RADARSUMEDANG.ID – Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menjadi satu-satunya kepala daerah di Indonesia yang menjadi narasumber pada Rakornas Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi Kepala Daerah dan Forkopimda bersama Presiden RI pada Selasa, (17/1).
Itu merupakan kali kedua bagi Bupati Sumedang menjadi narasumber setelah sebelumnya diundang Presiden RI dalam Rapat Terbatas beberapa waktu yang lalu.
Dalam acara yang dibuka oleh Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center Bogor tersebut, dirinya menjelaskan tentang penanganan Stunting di Kabupaten Sumedang melalui platform digital berupa e-Simpati.
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo memuji keberhasilan Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting berbasis platform digital.
“Platform aplikasi itu sangat penting untuk memonitor mereka (yang stunting) pada kondisi seperti apa sehingga saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kabupaten Sumedang yang memanfaatkan platform teknologi dalam memonitor stunting,” ujar Presiden Joko Widodo.
Jokowi menyebutkan, Kabupaten Sumedang merupakan Kabupaten terhebat dalam penurunan angka stunting. “Di Kabupaten Sumedang tiga tahun yang lalu Sumedang mencapai 32 % dan di Tahun 2022 sudah turun jadi 7 %,” ujarnya.
Oleh karena itu, Jokowi pada kesempatan tersebut meminta Bupati Sumedang untuk menyampaikan paparannya di hadapan para kepada daerah yang lain di Indonesia tentang apa yang telah dilakukan oleh Kabupaten Sumedang terkait platform digital e- Simpati.
“Sudah saya perintahkan (Bupati Sumedang) apa sih, platformnya seperti apa, aplikasinya seperti apa,” ujarnya seraya menambahkan yang lain tinggal tiru atau copy saja (dari Kabupaten Sumedang).
Sementara Bupati Dony Ahmad Munir menjelaskan layanan platform digital tersebut menyajikan sejumlah data dan informasi yang jelas seperti desa dengan angka prevalensi stunting yang tinggi, data statistik anak yang terkena stunting, hingga penyebab terjadinya stunting di desa tersebut.
Dengan data yang ada, Bupati Dony menyampaikan penanganan stunting di setiap desa akan berbeda sesuai dengan kendala yang dihadapi.
“Setiap desa permasalahan stunting-nya berbeda-beda. Inilah bagian dari mengolaborasikan, mengorkrestasikan seluruh komponen yang ada untuk menangani stunting,” ucapnya di hadapan 4545 orang peserta Rakornas.
Ia juga menyebutkan, Kabupaten Sumedang memiliki WhatsApp Kebutuhan Informasi dan Pelayanan Online (Wa Kepo) yang digunakan untuk mempermudah masyarakat serta kebutuhan informasi dalam bentuk pelayanan online.
“Layanan kami sudah terintegrasi dengan seluruh stakeholders dan dengan adanya Wa Kepo ini mempermudah mencari informasi dan kebutuhan untuk masyarakat,” katanya. (jim)