Diskanak Hanya Dapat 2.000 Vaksin LSD, Sedangkan Populasi Sapi 32.000

oleh
FOR RADARSUMEDANG.ID PETANI SAPI: Petani sedang mengurus sapi di wilayah Sumedang. Diskanak menerima 2.000 dosis vaksin untuk penanganan LSD di Sumedang

RADARSUMEDANG.ID – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Sumedang sudah menerima sebanyak 2.000 dosis vaksin, untuk penanganan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Petugas dari tim kesehatan hewan pada Diskanak, drh Lia Indrawati menyebutkan, 2.000 dosis vaksin LSD ini masih jauh dari cukup.

 

Hal itu mengingat jumlah populasi sapi di Kabupaten Sumedang saat ini totalnya sekitar 32.000 ekor. “Memang vaksin LSD ini masih terbatas, sehingga pendistribusian dari pusat ke daerah masih sedikit,” ujar Lia, belum lama ini.

 

Ia mengatakan, dosis vaksin LSD yang diterima itu kini telah didistribusikan ke setiap UPTD. Karena jumlahnya masih terbatas, maka vaksin akan diberikan untuk prioritas, yakni sapi usia muda dan sapi betina.

 

“Untuk aplikasinya baru akan dilaksanakan pasca Iduladha. Karena meskipun prioritas sapi muda dan betina, kami khawatir pemilik sapi jantan pun ingin mendapatkan vaksinasi dan bisa bahaya kalau sapi jantan yang telah divaksin dijadikan hewan kurban saat ini,” katanya.

 

Lia menuturkan, masa residu dari vaksin LSD ini adalah 21 hari. itu artinya, kalau diaplikasikan sekarang, ketika sapi dipotong saat Iduladha, maka masa residu vaksinnya belum habis. Hal tersebut bisa membahayakan ketika dagingnya di konsumsi.

 

“Daging baru aman dikonsumsi ketika sudah lewat 21 hari atau di hari ke 22 pasca pelaksanaan vaksinasi. Sehingga untuk keamanan kami putuskan aplikasi vaksin LSD dilaksanakan pasca Iduladha,” imbuhnya. (gun)