RADARSUMEDANG.ID – Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumedang pada Kamis (20/7). Setelah berkunjung ke Rumah Sakit Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), dilanjutkan ke UPTD Puskesmas Rawat Inap Jatinangor dan kantor Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung.
Prof Ali Ghufron beserta rombongan melakukan pengecekan pelayanan kesehatan dan administrasi serta berdialog dengan pasien disana. Salah seorang pasien di antaranya Yana Budiansyah (9 tahun) yang sedang dirawat di ruang UGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Jatinangor mengaku senang dan terharu lantaran dijenguk langsung Dirut BPJS Kesehatan.
“Awalnya agak kaget juga karena langsung didatangi pak Dirut BPJS Kesehatan. Tapi Alhamdulillah rasanya kami senang bisa berdialog langsung dan diberi bingkisan,” sebut bapak Yana, Enda Budiansyah.
Enda yang didampingi istrinya Yayan Winarsih mengatakan apa adanya. “Kami sekeluarga sebagai peserta BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan yang baik. Perawatan dan obat sudah ditanggung, tidak bayar lagi,” sebutnya.
Sementara itu, Prof Ali Ghufron menjelaskan, BPJS Kesehatan itu transformasi mutu layanan. “Mutu layanan yang didasarkan oleh masyarakat itu bisa lebih mudah, lebih cepat dan setara atau tidak deskriminasi,” sebutnya.
Dia menjelaskan, kegiatan itu dalam rangka melihat langsung kondisi di lapangan. Para pasien yang berobat tidak perlu memperlihatkan photo copy dan hanya cukup dengan memperlihatkan KTP saja.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sumedang, Jayadi mengajak kepada warga masyarakat yang belum mendaftarkan diri dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar segera mendaftarkan diri. Hal tersebut akan memudahkan bagi warga masyarakat itu sendiri bilamana sedang membutuhkan pelayanan kesehatan ketika sedang sakit.
Pihaknya melaporkan, untuk masyarakat daerah Kabupaten Sumedang sudah 90 persen menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Masih ada 10 persen lagi yang belum mendaftar. Jadi diharapkan untuk yang mampu turut mendaftar dan bagi yang tidak mampu bisa melalui desa untuk diusulkan melalui program penerima bantuan iyuran (PBI),” jelas Jayadi.
Harapannya, pada September 2023 mendatang masyarakat di daerah Kabupaten Sumedang sudah 98 persen menjadi peserta BPJS Kesehatan. Upaya pencapaian ini akan terus dilakukan dengan berkoordinasi bersama semua pihak terkait.
Jayadi menambahkan, mobil layanan keliling yang beroperasi setiap minggu minimal sebanyak dua kali. Mobil layanan itu menelusuri seluruh wilayah kecamatan secara bergilir dengan ditargetkan sebanyak 20 kunjungan dalam satu bulan. Selama ini sudah tercatat lebih dari 2000 orang yang mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan melalui mobil tersebut. (tri)