RADARSUMEDANG.ID – Pembuatan menara kujang papasangan di wilayah Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, memasuki tahap pemasangan dua replika kujang dan finishing. Lokasi tersebut tepatnya di sebuah dataran tinggi wilayah RT 01/01, Dusun Bojongtotor.
Menara yang disebut Tugu Lingga Ratu Kujang Papasangan itu rencananya bakal diresmikan pada Hari Ibu, tepatnya 22 Desember 2023 mendatang. Pembuatan menara merupakan program atas nama pribadi seorang budayawan, Adhitiya Alam Syah yang akrab disapa Abah Alam dari Bandung.
Abah Alam mengatakan, lokasi titik koordinat pembuatan Tugu Lingga Ratu Kujang Papasangan itu atas sinkronisasi pendapat para rekan sesama budayawan di Kabupaten Sumedang dan pemerintah setempat. Pemasangan replika Kujang Papasangan itu sendiri sudah berdiri pada Senin (11/12).
“Kenapa rencana kita meresmikannya pada Hari Ibu nanti, karena di dalam hadits sosok ibu itu sangat istimewa. Ibu, ibu dan ibu, sampai tiga kali, sosok yang wajib paling kita hormati. Punya makna tempat berkumpul bersama, merenungkan apa yang sudah terjadi ke belakang dan untuk ke depan apa yang akan kita kerjakan agar lebih baik lagi,” jelas Abah Alam.
Replika Kujang Papasangan terbuat dari batu alam hasil karya Seniman Almarhum Entang Sumarna, CV Almariah dari Kampung Margaluyumekar, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kerajinan bahan batu itu dengan bobot berat sekitar 750 kilogram untuk satu replika kujang yang dikali dua sehingga menjadi sekitar 1,5 ton.
Menara itu mengandung misi mensosialisasikan bahwa kujang sudah ada pengakuan dari negara lewat pengadilan. “Yang diakui eksistensi, bukan senjata tajam, hasil tesis terdapat 31 varian kujang,” ucap Abah Alam.
Sementara itu, Kepala Desa Sirnamulya, Daryat mengatakan, pihaknya sudah merencanakan sebuah konsep Wisata Kujang Papasangan di lokasi tersebut. “Wisata budaya yang digabungkan dengan kuliner serta pemandangan alam yang sangat indah,” sebut Kades.
Pihak Desa Sirnamulya sendiri sebagai penerima manfaat atas kegiatan itu. Sedangkan monumen Kujang Papasangan yang dibangun di atas tanah aset desa setempat berasal dari bantuan Abah Alam dari Bandung.
“Kami berterimakasih banyak kepada Abah Alam yang sudah membangun Monumen Kujang Papasangan di wilayah kami,” ucap Kades. Tugu menara kujang papasangan itu tingginya sekitar 10 meter dengan lebar diameter 6 meter. (tri)