Pro Kontra Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia

oleh
Indonesia akan melakukan uji coba vakson TBC milik Bill Gates. Ilustrasi laboraturium: Ricardo/JPNN.com

RADARSUMEDANG.id, JAKARTA – Bill Gates, melalui yayasannya Bill & Melinda Gates Foundation, saat ini membiayai penelitian dan uji coba vaksin tuberculosis (TBC), yang telah masuk tahap uji klinis di beberapa negara.

Hal itu diungkapkan Presiden Prabowo Subianto mengungkap salah satu isi pembicaraannya dengan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5).

“Beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia, tetapi Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji coba (vaksin), dan kita mengetahui bahwa TBC memakan korban kita cukup besar, yang meninggal hampir 100.000 tiap tahunnya,” kata Presiden Prabowo dalam keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Presiden kemudian menegaskan pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka kematian akibat TBC, yang saat ini telah dijalankan melalui beberapa program, termasuk cek kesehatan gratis.

“Beliau menunjukkan komitmen, beliau terus membantu kita di bidang itu (pencegahan TBC), dan beliau sedang kembangkan vaksin malaria,” ujar Presiden.

Di Istana Merdeka, Bill Gates menyebut ada dua lokasi yang ditetapkan sebagai tempat uji klinis vaksin TBC di Indonesia. Bill Gates menyebut uji coba itu akan membantu pengembangan vaksin TBC sehingga nantinya dapat digunakan di negara-negara dengan kasus TBC tinggi.

“Kami menggelar uji coba di Afrika, India, dan di sini (Indonesia). Kami sangat menantikan itu,” kata Bill Gates.

Bill Gates melanjutkan penanggulangan dan pencegahan TBC menjadi salah satu fokus yayasan dan lembaga riset yang bernaung di bawahnya. Tidak hanya TBC, Gates saat ini juga banyak berkecimpung mengembangkan vaksin untuk pneumonia, HPV, malaria, dan diare.

Presiden Prabowo menerima kedatangan Bill Gates di Istana Merdeka sekitar pukul 08.00 WIB. Presiden Prabowo dan Bill Gates bertemu selama kurang lebih 2 jam di Istana Merdeka.

Di sisi lain, eks Deputi II Kantor Staf Presiden, Yanuar Nugroho tengah menuai kritik di media sosial seusai menyindir program uji coba vaksin TBC yang didukung oleh Gates Foundation dan Pemerintah Indonesia. Melalui platform X, Yanuar menyebut dana hibah senilai Rp 2,6 triliun untuk uji klinis vaksin TBC sebagai bentuk “menjual rakyat sendiri”.

“Gila. Menjual rakyat sendiri semurah itu. Siapapun yang terlibat dalam perkara ini: antara tidak punya hati, atau tidak punya otak,” tulisnya lewat akun @yanuarnugroho.

Pernyataan tersebut segera menuai gelombang reaksi dari warganet yang menilai komentarnya tidak berdasar dan melemahkan upaya nyata pemberantasan TBC di Indonesia.

“Ini program bukannya udah lama ya mas? Masuk ke program prioritas kesehatan utk pengentasan TB juga. Karena emang Indonesia enggak pernah beres TB-nya berkat rokok. Keknya salah satu alasan paspor kita lemah juga karena preseden TBC ini,” ungkap akun @bulelengman.

Sementara akun @lyndaibrahim mengingatkan bahwa uji coba vaksin adalah tahapan sah dalam proses medis. “Mas, maaf, bukannya uji coba vaksin itu masuk dalam protokol medis? Artinya, selama tertib dilakukan dalam koridor itu, tidak ada masalah etis?” katanya.

Indonesia saat ini menempati peringkat kedua dunia dalam jumlah kematian akibat TBC, setelah India. Rata-rata, 90.000 hingga 100.000 orang meninggal setiap tahun karena penyakit ini. Setara dengan 270 nyawa hilang per hari — seperti dua pesawat Boeing 737 jatuh setiap hari.

Tren prevalensi TBC yang sempat menurun justru kembali naik pasca pandemi Covid-19. Beberapa negara seperti Jepang bahkan mensyaratkan bukti bebas TBC dalam proses aplikasi visa bagi warga negara Indonesia.

Pemerintah menyatakan bahwa pemberantasan TBC menjadi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo. Selain penguatan sistem deteksi dini dan pengobatan, pengembangan vaksin menjadi strategi utama.

Biofarma, produsen vaksin terbesar di dunia yang berbasis di Bandung, dipercaya untuk memimpin pengembangan ini. Saat ini, Biofarma adalah produsen vaksin polio terbesar di dunia, mengekspor ke 150 negara, dan menyelamatkan 9–10 juta nyawa setiap tahun. Perusahaan ini juga berhasil memproduksi vaksin Covid-19 “Merah Putih” secara mandiri.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa kebutuhan anggaran program penanggulangan tuberkulosis (TB/TBC) pada tahun 2025 sebesar Rp2,4 triliun, naik dari tahun lalu sebesar Rp2,27 triliun.

“Secara anggaran ada kenaikan sedikit dari 2024, (bertambah sekitar) Rp200 miliar di tahun 2025,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Mengenai Jaminan Kesehatan Nasional bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu.

Gates Foundation, pembeli vaksin polio terbesar secara global, kini mendukung pengembangan vaksin TBC oleh Biofarma. Vaksin ini diharapkan tak hanya membantu Indonesia, tetapi juga menyelamatkan jutaan jiwa di seluruh dunia dan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam inovasi kesehatan global.(mcr10/jpnn)