Misteri Buang Sampah Tengah Malam: Tetangga Ungkap Kejanggalan Jelang Kematian Diplomat Arya Daru

oleh
Helmi, tetangga indekos Arya Daru mengungkap hal tak lumrah yang dilakukan korban sebelum ditemukan tewas. (Ryandi Zahdomo/JawaPos.com)
RADARSUMEDANG.id– Kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), yang ditemukan tak bernyawa dengan kepala terlilit lakban di indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih menyisakan tanda tanya besar.
Namun, sebuah fakta janggal kembali mencuat. Kali ini, datang dari tetangga indekos Arya yang menyoroti perilaku tak biasa korban saat membuang sampah pada malam sebelum kematiannya.

Diketahui, dalam rekaman CCTV yang beredar menunjukkan Arya Daru keluar dari kamar pada Senin (7/7) sekitar pukul 23.24 WIB sambil membawa kantong kresek berukuran cukup besar. Tak lama, tepat pukul 23.25 WIB, ia kembali ke kamar tanpa lagi membawa kantong tersebut.

Helmi, tetangga indekos Arya Daru mengungkap membuang sampah hingga keluar area indekos bukanlah hal yang lumrah. Para penghuni kos biasanya hanya perlu meletakkan sampah mereka didepan masing-masing kamar.

Nantinya, penjaga indekos lah yang mengambil sampah mereka untuk dibuang ke luar.

“Nanti diambil sama penjaga, enggak nentu, bisa siang bisa pagi diambilnya. Jarang, jarang (buang sampah keluar), kecuali barang-barang besar atau apa gitu,” ujar Helmi saat ditemui di Gondia International Guesthouse, Selasa (22/7).

Meski menyadari kejanggalan itu, Helmi memilih untuk tidak berspekulasi dan berharap kasus ini segera terungkap.

Kompolnas Tidak Tahu Isi Kantong Kresek

Sementara itu, Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengaku telah mengetahui isi dari kantong kresek yang dibuang Arya. Menurutnya, sampah tersebut kini telah diamankan oleh Polda Metro Jaya sebagai bahan investigasi.

“Karena CCTV yang tersebar di publik itu bawa tas kresek, yang juga jadi pertanyaan isinya apa. Tadi kami ditunjukkan (pihak Polda Metro Jaya) isinya apa saja, bagaimana mereka proses membukanya, bagaimana prosedur memperlakukan, karena itu bagian dari barang, barang bukti, prosedurnya juga ditunjukkan,” jelas Anam di lokasi, Selasa (22/7).

Namun, isi dari kantong kresek tersebut masih dirahasiakan karena menjadi bagian dari penyidikan kepolisian. Anam pun enggan membeberkan lebih lanjut apakah barang tersebut sampah atau barang lainnya.

Diketahui, hingga kini polisi telah memeriksa lima orang saksi. Mereka ialah VD dan DMS selaku rekan kerja korban, S selaku penjaga kos, FM yang merupakan tetangga kamar, serta MAP, istri korban.(jpc)