Sangat Prihatin dengan Kondisi Masjid Al Aqsa, HNW : OKI Seharusnya di Garda Terdepan

oleh
Sangat Prihatin dengan Kondisi Masjid Al Aqsa, HNW : OKI Seharusnya di Garda Terdepan Sabtu, 09 Agustus 2025 – 10:09 WIB Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW). Foto Ricardo/JPNN jpnn.com,

RADARSUMEDANG.id, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW mengutuk keras tindakan berulang Israel, melakukan provokasi terbuka dengan mengalihkan pengelolaan Masjid Ibrahimi, bagian dari Masjid Al-Aqsa.

Selain itu, Israel juga menghalangi umat Islam melaksanakan ibadah di Masjid Al Aqsa. Termasuk menunaikan Salat Jum’at.

Lebih dari 3.900 warga Zionis Israel masuk ke kawasan Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan militer Israel di kawasan masjid alAqsha, sembari terus mengibarkan bendera2 negara zionis itu.

“Itu semua dilakukan ketika masyarakat internasional disodori deklarasi New York, yang mengarahkan realisasi solusi dua negara, dengan berdirinya negara Palestina Merdeka, dengan Ibu Kota Jerusalem Timur, berdampingan dengan negara lainnya,” kata Hidayat Nur Wahid usai melaksanakan Salat Jum’at dimasjid Baiturrahman, Komplek MPR DPR RI, Senayan Jakarta, Jumat (8/8).

“Tetapi, yang terjadi, Israel justru semakin memperluas kejahatan dan penguasaannya terhadap Gaza, bahkan thd Tepi Barat, juga terhadap Masjid alAqsha di Jerusalem” sambungnya.

Menurut HNW provokasi terbuka Israel, itu turut dilakukan oleh anggota Knesset (parlemen Israel), juga Menteri Keamanan dalam negeri Itamar Ben-Gvir.

Sehingga mengancam terrealisirnya proposal solusi dua negara. Apalagi praktek kejahatan Israel tersebut juga menyasar Masjid Al Aqsa, dan itu bertentangan dengan keputusan UNESCO.

Karena sudah UNESCO memutuskan Masjid Al-Aqsa itu adalah warisan budaya milik Umat Islam, karena tidak boleh diganggu atau dirusak.

“Dengan prinsip bahwa Masjid Al-Aqsa adalah milik dan qiblat pertama umat Islam, serta satu dari tiga masjid sucinya umat Islam, sudah seharusnya umat Islam berjuang bersama menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dari penguasaan Israel.

Karena itu saya mendukung pernyataan MUI untuk melakukan upaya maksimal menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, dari upaya penutupan dan agar tidak dirobohkan oleh Israel, untuk diganti dengan Solomon Temple,” ujar Hidayat.

Dia berharap organisasi negara-negara Islam (OKI) menggalang kekuatan negara-negara anggotanya termasuk negara-negara Arab untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsa. Apalagi, lanjutnya, sejak berdirinya OKI pada 1999 adalah ketika Masjid Al-Aqsa waktu itu dibakar oleh ekstremis Yahudi. Itu membuat pimpinan negara-negara Islam berkumpul di Maroko, mendeklarasikan berdirinya organisasi internasional yang bernama OKI.

“Saat ini kondisi Masjid Al-Aqsa sangat mengkhawatirkan. Maka saya ikut mendorong OKI untuk melakukan upaya-upaya maksimal mengamankan Masjid Al-Aqsa, dan menyelamatkan perdamaian, serta mengkoreksi penjajahan Israel,”.

“Saya juga menghimbau kepada seluruh komponen umat Islam untuk betul-betul waspada dan peduli terhadap Masjid Al-Aqsa. Meminta OKI berada di garda terdepan menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, agar OKI melaksanakan tujuan awal didirikannya antara lain membela dan menyelamatkan Masjid alAqsha,” tutup HNW. (jpnn)