RADARSUMEDANG.ID – Keberadaan Kue Pancong di kaki lima rupanya merupakan buah tangan dari warga Kecamatan Cisarua.
Itu dikatakan Camat Cisarua, Enang Yulia saat ditemui Radar Sumedang di ruang kerjanya, Kamis (26/1).
Menurutnya Kueh Pancong yang dijual di kota-kota besar maupun daerah di Indonesia berasal dari Cisarua, dan Kueh Pancong pertama dibuat di dua desa di Cisarua yakni Desa Cipandanwangi dan Ciuyah.
Sebagaimana diketahui, mayoritas warga Cisarua selain berjualan mie instan merupakan pedagang kueh pancong yang tersebar di beberapa wilayah seperti Jabodetabek juga kota-kota besar merupakan buatan Cisarua.
Disebut kueh pancong karena untuk mengambil adonan kueh pancong yang sudah matang harus menggunakan alat yang mirip kail pancing sehingga disebut pancong.
“Adonannya memang sama dengan kueh balok. Akan tetapi cetakannya berbeda dengan kueh balok karena memakai cetakan Bandros. Memang tidak semua jualan kue pancong, tapi yang terkenalnya kue pancong. Jadi yang ada di Jatinangor, Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Bandung dagangnya ya kue pancong dan itu orang Cisarua,”
Selain harganya yang murah meriah, kue balok juga disebut-sebut aman untuk lambung dan cocok untuk sarapan pagi yang mengenyangkan.
“Intinya ini kue khas Cisarua,dan sampai kapanpun akan dipertahankan juga kemanapun tidak ada lagi selain dari Cisarua. Karena kalau ada studi tiru juga kue pancong menjadi salah satu rekomendasi oleh-oleh khas Sumedang,” ujarnya.
Meski demikian diakuinya, label kue pancong untuk sekedar dijadikan sajian oleh-oleh masih menjadi PR bagi Pemerintah Kecamatan Cisarua agar punya kemasan yang lebih menarik. Mengingat kue pancong juga menjadi salah satu pilihan oleh-oleh dari studi tiru SPBE.
“Soal label memang masih transparan seperti ini pakai plastik dan kue pancong sudah dipotong. Ini menjadi PR kami untuk berkoordinasi dengan Diskop UMPP. Termasuk kami juga sedang memikirkan bagaimana melakukan promosi iklan di setiap exit tol Cisumdawu kue pancong Cisarua,” katanya. (jim)
