RADARSUMEDANG.ID – Dampak difungsikannya Tol Cisumdawu seksi 2 sampai 3, membuat sejumlah pedagang Ubi Cilembu dan tape di Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang mengeluh. Keluhan itu akibat sepinya pembeli, lantaran pengendara yang biasa melintasi Cadas Pangeran, sekarang lebih memilih menggunakan Tol.
Upaya mengantisipasi persoalan tersebut, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKMPP) melakukan pendataan para pedagang yang berjualan di Cadas Pengeran.
Kepala Diskop UKMPP, Hari Tri Santosa mengatakan, setelah dilakukan koordinasi dan pendataan pedagang ubi Cilembu di sekitar Cadas Pangeran. Jumlah pedagang yang aktif berjualan sebanyak 29 orang. Kebanyakan mereka itu merupakan warga Desa Cijeruk, Kecamatan Pamulihan.
“Para pedagang mengeluh karena sebelum dibuka jalan tol omset mereka bisa mencapai Rp1 juta sampai Rp1,5 juta perhari,” ujar Hari kepada RADARSUMEDANG.ID, Selasa (14/02). Setelah dibuka tol, penurunan omset ditaksir mencapai 90 persen antara Rp15 hingga Rp50 ribu perhari.
Bahkan ada beberapa yang tidak laku sama sekali dalam sehari. “Yang lebih miris ada 2 anak sekolah yang hampir putus sekolah karena orang tuanya yang berjualan tidak mampu membiayai sekolah,” ucapnya.
Agar kondisi bisa kembali semula, kata ia, para pedagang menginginkan dibuka wisata yang menarik di sekitar Cadas Pangeran. Agar menjadi daya tarik sehingga banyak pengunjung yang datang.
“Sementara ketika ada wacana pedagang akan dipindahkan ke rest area, mereka menginginkan jongkoknya gratis dan tidak menutup warung di Cadas Pangeran,” tandasnya. (tha)