RADARSUMEDANG.ID – Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan kembali mengajak kepada masyarakat agar menjauhi Bank Keliling dan beralih ke akses permodalan perbankan daerah. Itu dikatakan Erwan mengingat banyaknya pengaduan berkaitan dengan kerugian yang dialami oleh sebagian masyarakat yang terjerat oleh bank keliling.
“Berkali-kali saya sampaikan jangan sampai masyarakat khususnya pelaku UMKM tergiur dengan rayuan dari para rentenir. Lebih baik para pelaku UMKM langsung berhubungan dengan perbankan yang sudah diawasi oleh OJK seperti Bank Sumedang,” kata Erwan kepada RADARSUMEDANG.ID di sela sosialisasi dan edukasi literasi keuangan kredit pembiayaan melawan rentenir di Pendopo PPS, Selasa (6/6).
Kata Erwan, salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumedang telah menggulirkan program kredit usaha rakyat (kurda) khusus untuk pelaku UMKM. Program tersebut kata Erwan sebagai upaya pemerintah daerah untuk memutus mata rantai rentenir yang terus mengincar para pelaku usaha di Sumedang.
“Tadi juga saya sampaikan, untuk Kurda jangan sampai pinjaman ini memberatkan hingga akhirnya harus menutup usaha mereka,” ujarnya.
Selain itu lanjut Erwan, dirinya juga meminta Dinas Koperasi Perdagangan UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UMPP) agar menindak koperasi yang berkedok bank emok.
“Jangan sampai kita terkena dampaknya dalam bentuk apapun. Saya harap Diskop UMPP dapat menindak, kalau perlu bubarkan saja rentenir berbasis koperasi karena sudah jelas ilegal. Karena koperasi sudah ada undang-undangnya tentang pembentukan koperasi, apakah itu simpan pinjam dan sebagainya,” ujarnya.
Pihaknya menerangkan, jangan sampai tergiur dengan iming-iming rentenir baik itu koperasi atau apapun itu yang tidak jelas. Sehingga bunganya juga terjangkau tidak memberatkan.
Sementara Direktur Bank Sumedang Yanti Krisyana Dewi menyebutkan, program Kurda ini merupakan sebuah upaya dari Bank Sumedang bersama dengan OJK serta pemerintah untuk mendorong perekonomian di Kabupaten Sumedang, supaya bisa lebih meningkat lagi dengan cara menyentuh para pelaku UMKM.
Yanti juga menambahkan, jika masyarakat memahami literasi suku bunga bank yang kompetitif. Maka dipastikan mereka akan mendapatkan suku bunga yang murah.
“Kalau masyarakat sudah tahu kemudian mau mengikuti sosialisasi dan arahan, maka mereka akan mendapatkan suku bunga yang murah yang akhirnya semua produknya kompetitif. Seperti di kami di Bank Sumedang, khusus untuk para pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang, suku bunga di kita hanya 3 persen setahun,” katanya. (jim)