Peringati HUT ke-14, Bank Sumedang Buka Akses Keuangan bagi Peserta Didik

oleh

RADARSUMEDANG.ID, KOTA — Direktur Utama Perumda BPR Bank Sumedang, Budi Kamsin mengatakan, di ulang tahun ke-14, Bank Sumedang berencana akan membuka akses keuangan terutama bagi peserta didik di sekolah.

Itu dikatakan Budi Kasmin di sela peringatan HUT ke-14 Bank Sumedang yang digelar di Halaman Kantor Bank Sumedang, Senin (14/11/2023).

Budi mengatakan tahun ini HUT Bank Sumedang adalah Literasi Edukasi untuk Generasi Muda.

“Tema tersebut juga ditujukan untuk mengkampanyekan budaya menabung terutama untuk penggunaan produk dan layanan jasa keuangan Bank Sumedang,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan literasi edukasi akan dilaksanakan secara mobile (keliling) di tujuh titik kecamatan dan pasar di Kabupaten Sumedang.

“Rencananya akan dimulai Selasa besok (14/11/2023) melakukan roadshow di kecamatan dan pasar, semuanya ada tujuh titik,” ucapnya.

Sementara Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati mengatakan, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemda Kabupaten Sumedang. Bank Sumedang diharapkan bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Dari waktu ke waktu Bank Sumedang terus menunjukan kinerja yang luar biasa sebagai profit maker bagi PAD Kabupaten Sumedang. Saat ini Bank Sumedang sudah memberikan PAD sampai Rp 7 miliar,” sebut Sekda Tuti.

Menurut Tuti, kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dari Bank Sumedang dialokasikan untuk program dan kegiatan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Yang mana salah satu prioritas Kabupaten Sumedang saat ini yaitu penurunan angka kemiskinan.

Untuk itu, kata Tuti, dalam mencapai target pembangunan khususnya terkait penurunan angka kemiskinan, Bank Sumedang sebagai mitra Pemkab Sumedang terus berinovasi dan berkolaborasi.

“Mudah mudahan momen HUT ke 14 Bank Sumedang menjadi momentum refleksi kinerja dan teruslah berinovasi dan berkolaborasi dengan mitra kerja yang lain sehingga Bank Sumedang terpercaya dan menjadi nomor satu,” imbuh Tuti.

Mengenai tema kali ini, dirinya juga menilai sangat relevan dengan kondisi saat ini. Terlebih masyarakat Sumedang terutama di pedesaan terjerat oleh pinjaman online (pinjol) ilegal, investasi bodong dan lain sebagainya.

“Rata rata masyarakat di level menengah ke bawah, ini sangat mempengaruhi terhadap kantung kantung kemiskinan baru. Dengan meningkatkan literasi tentu bisa meningkatkan minat warga untuk menurunkan konsumsi serta meningkatkan saving,” katanya. (jim)