Strategi Jitu Hadapi Suku Bunga Floating KPR di Sumedang di Tengah Ekonomi Lesu

oleh
Ilustrasi

RADARSUMEDANG.id, SUMEDANG KOTA – Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih membuat banyak pembeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), terutama di Sumedang, mulai merasakan dampaknya. Salah satu tantangan utama adalah kenaikan suku bunga floating yang membuat cicilan rumah melonjak.

Dalam skema KPR, suku bunga biasanya dibagi dua: fixed (tetap) untuk jangka waktu awal, dan floating (mengambang) setelahnya. Ketika masuk masa floating, cicilan bisa naik seiring kenaikan suku bunga acuan bank. Hal ini cukup memberatkan, apalagi di tengah tekanan biaya hidup.

Berikut beberapa tips dan strategi yang bisa dilakukan masyarakat Sumedang—terutama Gen Z dan milenial—yang tengah mencicil rumah dengan skema KPR:

1. Cek Ulang Skema Bunga KPR Anda

Langkah pertama adalah mengetahui detail perjanjian KPR. Kapan bunga tetap berakhir dan kapan floating dimulai? Berapa margin bunga yang dikenakan bank? Informasi ini penting agar Anda tidak kaget saat cicilan naik.

2. Hitung Ulang Kemampuan Finansial

Dengan potensi kenaikan cicilan, evaluasi kembali arus kas bulanan Anda. Kurangi pengeluaran konsumtif, alihkan sebagian dana ke tabungan darurat khusus cicilan, dan prioritaskan kebutuhan pokok.

3. Ajukan Negosiasi atau Repricing ke Bank

Jika bunga floating sudah terlalu tinggi, Anda bisa mengajukan repricing (penyesuaian bunga) ke bank. Beberapa bank bersedia memberikan bunga lebih rendah jika Anda punya riwayat pembayaran yang baik. Jangan ragu bertanya!

4. Pertimbangkan Refinancing ke Bank Lain

Refinancing artinya memindahkan sisa KPR ke bank lain yang menawarkan bunga lebih rendah. Meski butuh proses administrasi, langkah ini bisa meringankan beban cicilan dalam jangka panjang. Konsultasikan dulu dengan pihak bank dan notaris.

5. Siapkan Dana Darurat Cicilan 3–6 Bulan

Kondisi ekonomi yang tidak menentu menuntut kita lebih siaga. Siapkan dana cadangan khusus cicilan rumah untuk 3 hingga 6 bulan agar tetap aman jika penghasilan terganggu.

6. Pilih KPR Syariah Jika Tidak Nyaman dengan Bunga

Bagi yang tidak ingin terjebak sistem bunga mengambang, skema KPR Syariah bisa jadi alternatif. Sistem ini menggunakan akad jual beli tetap, tanpa fluktuasi bunga, sehingga cicilan bulanan stabil sejak awal.

Saat ini, sejumlah perumahan di Sumedang menawarkan skema pembayaran fleksibel, bahkan tanpa DP, seperti di kawasan Pamulihan, Jatinangor, dan Sumedang Utara. Meski begitu, pembeli disarankan lebih cermat dan tidak tergesa-gesa.

Kenyataannya sekarang banyak anak muda tergoda rumah murah tanpa melihat risiko jangka panjang, terutama saat suku bunga naik.

Dengan perencanaan keuangan yang matang, Gen Z dan generasi muda lainnya tetap bisa memiliki rumah impian tanpa terjebak dalam beban cicilan yang mencekik. (rik)