JATINANGOR – Asisten Kepala Satker Tol Cisumdawu Noorfachri menyebutkan bahwa progres pengerjaan Tol Cisumdawu Seksi 2 sudah mencapai 95,6 persen ditargetkan rampung bulan April 2022.
“Sekarang sedang melakukan pengerjaan penanganan longsor diperkarakan bulan April atau Mei sudah beres,” ucapnya kepada Radar Sumedang. Kamis (03/02)
Ia menambahkan, dalam pengerjaan seksi 2 kendala yang dihadapi berkaitan dengan faktor cuaca yang dinilainya sangat menghambat pengerjaan, karena dari bulan Desember sampai Januari musim hujan lagi tinggi-tingginya. Tetapi kontraktor pelaksana memaksimalkan hal tersebut.
“Yang belum selesai sekitar batas Bojong Mulyasari, kalau yang diujung Simpang Sumedang Utara sudah beres sudah selesai,” tambahnya.
Menurutnya, semenjak dioprasionalkan Seksi 1 tidak ada kendala yang berarti, mungkin hanya di Gerbang Tol Cileunyi saja banyak pengendara yang bingung ketika akan masuk tol Cisumdawu.
“Banyak pengendara yang tidak memperhatikan rambu-rambu yang telah dipasang oleh kami, padahal 1 KM sebelum, 500 meter sebelum, sampai 100 meter nosenya itu sudah kita pasang, Jatinangor, Sumedang disisi kanan itu jelas kelihatan, pengendara kurang cermat membacanya,” tambahnya.
Ketika ditanya terkait kecelakaan di Seksi 1, Noorfachri mengaku bahwa informasi yang diterimanya ada rambu-rambu yang hilang dicuri disekitar lokasi, sehingga terjadi kecelakaan.
“Tetapi karena pengoprasiannya sudah dikelola PT CKJT kita serahkan semuanya kepihak pengelola, kami himbau kepada pengendara jangan lengah bacalah rambu-rambu yang ada,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Teknik PT. CKJT Bagus Medi Suarso mengatakan, bahwa pihaknya masih menunggu pemerintah dalam hal ini Satker Bina Marga untuk segera menyelesaikan Seksi 2. Karena seksi 3 sudah selesai.
“Kami harap bisa sesegera mungkin diselesaikan, kita berharap pertengahan tahun 2022 bisa beroperasi. Kenapa karena ini akan sangat mendorong adanya kelancaran arus lalu lintas, danengatasi kemacetan disekitar jalan Raya Bandung-Cirebon,” ucapnya.
Menurutnya, secara konseptual pihaknya sudah siap untuk mengoprasikan 1, 2, dan 3 karena kendaraan operasional dan tenaga-tenaga sudah ready tinggal menunggu 2 terselesaikan dengan baik dan bisa dioperasikan. (tha).