RADARSUMEDANG.ID, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi teknik pelaporan data stunting yang ada di Kabupaten Sumedang. Ia memerintahkan kepada Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat agar menjadikan rujukan aplikasi penanganan Stunting yang ada di Kabupaten Sumedang.
Itu disampaikan Kang Emil (sapaan akrabnya) saat memberikan sambutan pada Rakerda Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Barat Tahun 2023, yang dilaksanakan di Holiday Inn Bandung, belum lama ini.
“Saya apresiasi kepada Kabupaten Sumedang, teknik pelaporan Kabupaten Sumedang ini terbaik se-Indonesia,” kata Emil. Tak sampai disitu, Emil juga menginstruksikan kepada para kepala daerah di Jawa Barat untuk mereplikasi aplikasi e-Simpati milik Sumedang.
“Saya perintahkan agar aplikasi yang ada di Sumedang agar di-copy paste. Tidak usah bikin-bikin lagi. Ini juga sudah perintah presiden,” tegas Emil. Dia juga mengakui masih terdapat perbedaan dalam metode survei stunting sehingga hasil survei dari pusat dengan data di daerah hasilnya tidak sama.
“Metode mensurvei antara yang stunting dan yang tidak stunting harus disamakan karena hari ini masih ada daerah yang berbeda antara ‘stunting dan tidak stunting’, misal dari kenaikannya dan lainnya. Namun menurut pemerintah pusat masih stunting,” ujarnya.
Emil juga mengajak seraya menyepakati definisi anak stunting. “Karena per hari ini masih ada perbedaan. Itulah kenapa survei di daerah yang dilakukan bupati walikota masih berbeda dengan survei yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Mari kita jadikan satu ukuran,” tukas Emil.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemda Sumedang tidak terpaku pada hasil survei SSGI. Melainkan akan fokus pada penurunan angka stunting.
“Kita sekarang tidak terpaku oleh survei SSGI. Namun saat ini kita terus fokus dalam menurunkan stunting yang menurut data kami hasil by name by address dari 76 ribu Balita yang ada di Sumedang, hanya sekitar 8,27 persen yang stunting, dan kita akan fokus dan terus turunkan angka itu. Mudah-mudahan di tahun yang akan datang bisa zero stunting,” sebut Erwan.
Erwan menambahkan saat ini Pemda Sumedang betul-betul fokus dalam menurunkan angka stunting. “Saat ini kita betul-betul fokus dalam menurunkan angka stunting dengan baik. Dari hasil Rakerda ini kita bisa ambil pelajaran yang berharga dan banyak menghasilkan ide-ide atau gagasan dalam penurunan stunting,” katanya. (jim)