Menurutnya, Air yang mengalir dari saluran itu, pemanfaatnya cukup banyak atau ada di dua desa (Sukarapih dan Margaluyu). Tidak menutup kemungkinan, petani di wilayah lain yang dilintasi saluran air itu pun bernasib sama?
“Sebenarnya kami sudah bosan mempertanyakan permasalahan seperti ini ke Adhi Karya. Karena, keluhan ini sudah kami sampaikan berulang kali,” tuturnya.
Kendati demikian, kata ia, pihak pemerintah desa kerap menjadi wadah curhat warga terdampak tol.
“Keluhan itu kita tampung, bahkan disampaikan ke Adhi Karya melalui surat dan lisan. Namun, jawab perwakilan pihak proyek selalu nanti akan disampaikan dulu ke pimpinan,” ujarnya.