TANJUNGSARI – Kepala UPTD Damkar Wilayah Tanjungsari Rudi menilai bahwa musibah bencana kebakaran dimusim kemarau dikatakan meningkat. Hal tersebut diakibatkan lantaran kondisi lingkungan mengering, angin kencang dan riskan terjadi kebakaran apabila masyarakat lalai.
“Musibah kebakaran yang ditangani Damkar unit Tanjungsari selama ini bukan dari masalah alam, dari data yang diperoleh hampir 30 persen kebakaran oleh faktor angin atau alam, dan sekitar 70 persen akibat korsleting listrik,” ucapnya kepada Radar Sumedang. Jumat (09/08).
Rudi menambahkan, banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan kabel Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi penyebab terjadinya kebakaran akibat hubungan arus pendek selama ini.
“Kami sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat Tanjungsari agar mengganti kabel ke SNI dan menghimbau agar dirumah tidak terlalu banyak colokan listrik serta memperhatikan apabila menghidupkan benda elektronik,” ucapnya. (tha).