RADARSUMEDANG.ID – Kenaikan harga kacang kedelai yang kian meroket, membuat sejumlah pengusaha tahu harus memutar otak untuk mensikapinya.
Owner Rumah Makan Tahu Sari Kedele H. Jarkasih mengatakan, dengan kondisi kenaikan kacang kedelai dari hari kehari, salah satu solusinya dengan memberdayakan petani yang ada di Sumedang.
“Insya Allah saya sudah kerjasama dengan petani kacang kedelai di Kecamatan Surian. Kita sebagai pengrajin tahu Sumedang oftekernya, kita akan panen sekitar akhir bulan Maret atau awal April,” ucapnya kepada Radar Sumedang. Rabu (23/02).
Jarkasih menambahkan, kerjasama tersebut sudah diplaning dari jauh-jauh hari, karena sebagai pengrajin tahu Sumedang khususnya sari kedelai akan menggunakan branding kacang lokal yang bekerjasama dengan pihak Perguruan Tinggi Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor.
“Kita kerjasama dengan Unpad, dimana mereka sudah mengeluarkan benih kacang kedelai, dari segi kualitas untuk tahunya sudah cocok, dari segi produksi sudah bagus dan maksimal, dan sudah dilakukan ujicoba,” tambahnya.
Menurutnya, lahan yang sudah siap ditanami kacang kedelai di Kecamatan Surian sekitar 400 hektare tanah kosong, sementara yang baru tertanami oleh kelompok tani disana baru 30 hektare. Ini suatu pasar yang sangat besar, dimana dari informasi yang didapat, kebutuhan kacang kedelai untuk tahu Sumedang dalam perbulan itu kurang lebih 600 ton.
“Karena kebutuhan banyak, hasil panen disana belum bisa terpenuhi, tetapi minimal dari kebutuhan 600 ton perbulan, bisa terpenuhi 30 sampai 50 persen, apabila tercapai sudah alhamdulillah,” katanya.
Bercocok tanam kacang kedelai, lanjut ia, dari mulai menanam sampai panen, kurang lebih sekitar 3 bulan panen, sehingga dalam 1 tahun bisa 3 kali panen. Tetapi biasanya, petani tidak terus menerus menanam kacang, kerap diselang dengan tanaman padi.
Jarkasih menjamin bahwa kacang lokal Sumedang tidak kalah dengan kacang infor dari Amerika, Brazil, Canada, dan Argentina, justru kandungan proteinnya lebih bagus dibandingkan kacang dari luar.
“Mau tidak mau, Pemda Sumedang dan Pemerintah Pusat mendukung, bisa mengintegrasikan antara pelaku pengrajin tahu sumedang, petani, dan stakehokder lainnya,” tambahnya.
Ia berharap, pemerintah bangga dengan potensi yang ada terutama tahu Sumedang, karena kalau berbicara tahu Sumedang pasti akan muncul kabupaten Sumedang alangkah baiknya pemda juga bisa ikut memberdayakan potensi yang ada terutama tanah-tanah masih kosong dicoba untuk dimaksimalkan dan dimanfaatkan. (tha)