RADARSUMEDANG.ID – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan sapi, dikeluhkan sejumlah pengusaha sapi di Jatonangor. Sebab, penyakit langka itu, mulai menyasar sapi-sapi warga di Desa Cilayung Jatinangor.
Peternak/pengusaha sapi potong di Dusun Cikeyep Desa Cilayung, Jajang Nurjaman mengatakan, dari total 21 sapi yang dimilikinya, terdapat 11 ekor dinyatakan positif terpapar PMK. Hal tersebut setelah sapi-sapi tersebut dicek di Laboratorium di Kabupaten Subang.
“Hari ini, ada penambahan jumlah sapi terpapar, kemarin kan cuma ada 10 ekor, sekarang bertambah lagi 1 ekor Jadi seluruhnya ada 11 ekor,” ucap Jajang kepada Radar Sumedang.
Ia mengaku, gejala pertama yang diketahuinya bahwa sapi berbusa, ngeces, tidak mau makan, demam dan hidungnya tidak seperi biasanya.
“Kasusnya sama seperti sapi yang kena demam 3 hari, terus makin hari dilihat dari gejala hidung hidungnya itu kalau seandainya ada teluhnya, si hidungnya ungka,” ucapnya.
Ia mengaku, adanya fenomena tersebut membuat dirinya melakukan LAB terhadap hewan-hewannya dengan sample 2 ekor, hasil Lab tersebut baru keluar 3 hari,
“Petama melihat gejala tidak menyangka PMK, gejala meler, demam, sela-sela kaki melepuh, sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti ini, dan mulai menyerang wakru satu minggu ini,” tambahnya.
Ia menjelaskan, sapi yang mulai terjangkit didatangkan dari Purwakarta, dirinya sempat bertanya kepada orang Purwakarta perihal asal usul sapi itu, ternyata sapi itu berasal Situbondo Jawa Timur.
“Kebetulan karena saya termasuk orang dagang, otomatis setiap minggunya sapi bergulir, untuk saat ini, belum terlihat gejala kelumpuhan, kakinya itu agak sakit karena luka diantara kaki atau antara kuku kayak luka-luka dikaki melepuh,” tambahnya.
Pantauan Radar Sumedang.id dilokasi, bahwa kandang sapi disterilkan dengan disemprot cairan disinfektan dan digaris police line. (tha).