RADARSUMEDANG.ID – Setiap orang berhak terlindungi program jaminan sosial sebagai salah satu kebutuhan dasar hidupnya. Adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti mampu memberikan ketenangan bagi banyak orang, karena tak lagi khawatir memikirkan biaya berobat.
Begitu juga yang dirasakan Herni Nurul Hidayah (35), warga Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Ia mengaku, sangat bangga sekaligus bersyukur telah turut serta menjadi peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Kepala Perangkat Desa. Sebelumnya ia terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).
“Saya telah memanfaatkan Program JKN ini beberapa tahun yang lalu. Mulai dari saat pemeriksaan kehamilan hingga saat persalinanannya tiba, semua itu dijamin. Saya tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Sebab semua ditanggung oleh Pogram JKN. Bahagia rasanya, bercampur aduk dengan lahir seorang putri kami yang sangat kami tunggu-tunggu kehadirannya,” ungkap Herni.
Selang beberapa waktu, bayinya tumbuh dengan baik. Namun ada hal yang merasa agak janggal tatkala saat ia melihat anaknya kurang merespon cahaya. Herni pun segera mengonsultasikannya kepada bidan dan bidan menyarankan agar bayinya segera dibawa ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, ternyata bayi Herni mengalami katarak kongenital.
“Betapa kagetnya saya saat mengetahui bahwa bayinya katarak. Saya tidak mengira bahwa yang seorang bayi juga ternyata bisa terserang katarak. Usia-usia bayi kami sekitar delapan bulan saat akhirnya dilakukan tindakan operasi. Kata dokter, kalau dipertahankan atau ditunda-tunda akan menghambat tumbuh kembang si bayi,” ucap Herni.
Katarak kongenital sering sulit dikenali pada tahap awal, namun akan terdeteksi saat bayi baru lahir menjalani pemeriksaan fisik oleh dokter anak. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, biasanya dokter anak akan merujuk kepada dokter mata. Katarak kongenital dapat diatasi dengan tindakan operasi pengangkatan lensa mata yang mengalami kerusakan.
“Sebagai orang tua tentu sangat khawatir bayi kami mengalami katarak kongenital waktu itu. Namun dengan deteksi dini dan penanganan sejak dini pula, katarak kongenital bisa diatasi dan fungsi penglihatan bayi kami pun membaik. Saya tidak bisa membayangkan jika saya dan keluarga tidak memiliki kartu JKN, terlebih saat bayi saya harus menjalani operasi yang biayanya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Program JKN yang telah banyak membantu bayi saya,” katanya. (***)