RADARSUMEDANG.ID – Memiliki masjid yang nyaman untuk beribadah merupakan dambaan setiap orang, terutama bagi beragama muslim. Tak pelak, warga rela merogoh kocek yang cukup besar agar bisa memiliki masjid sesuai yang diharapkan.
Di bawah terik matahari, suara ramai dibaluti keceriaan selalu terdengar saat warga bergotong-royong memperbaiki Masjid Al-Hidayah di Dusun Nangkod, RT 03/RW 09, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Bermodalkan semangat dan tekad yang kuat, warga tengah merenovasi Masjid Al-Hidayah dengan mengandalkan iuran swadaya.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al-Hidayah, Dedi Supriadi mengatakan, seiring terus bertambahnya penduduk RW 09 dan bertambahnya jumlah jama’ah yang melakukan aktivitas keagamaan di Masjid Al-Hidayah, membuat pengurus DKM melakukan renovasi agar masjid bisa semakin luas dan nyaman saat beribadah.
“Masjid yang sebelumnya berukuran 5×7 meter persegi sering digunakan warga untuk ibadah atau melaksanakan kegiatan keagamaan. Namun karena jama’ah terus bertambah, sehingga ketika ada kegiatan pengajian rutin ibu-ibu dan bapak-bapak masjid menjadi sumpek, bahkan overload,” ucapnya didampingi Sekretaris Agus Supriatna kepada RADARSUMEDANG.ID, Senin (07/11).
Dedi menambahkan, masjid tersebut berdiri sejak tahun 1994 silam. Dibangun di bekas kolam ikan. Seiring berjalannya waktu, kondisi masjid menjadi menyusut ke bawah, ketika hujan tiba masjid selalu kebanjiran.
“Posisi masjid sangat rendah karena dibangun di bekas kolam. Sementara jalan berada di atas otomatis ketika hujan, air yang dari jalan tumpah ke masjid membuat masjid kerap terendam air,” ucapnya.
Ia menambahkan, melihat kondisi tersebut, selain pengurus DKM, warga juga termotivasi memperbesar masjid yang bisa menampung jamaah banyak serta jauh dari bencana. Sehingga berbagai upaya tenaga, pikiran, tekad dilakukan agar bisa terwujud.
“Saya selaku ketua panitia merasa bangga, selain bersama-sama membangunnya juga bersama-sama mencari donatur. Karena anggaran yang dibutuhkan untuk merenovasi mencapai Rp94 juta,” katanya.
Sejauh ini, kata ia, proses pembangunan sudah mulai dikerjakan dan tengah dilakukan pemasangan batu bata. Rencananya ukuran masjid akan diperlebar menjadi 8×8 meter persegi.
“Kami panitia telah mencoba memasukan proposal kepada donatur-donatur, dan juga rencananya memasukan proposal pembangunan ke BAZNas Sumedang, Pemda Sumedang, dan beberapa perusahaan yang ada di Desa Cipacing, untuk tambahan biaya. Mudah-mudahan pembangunan masjid di atas lahan 6 tumbak itu diberikan kelancaran. Agar masyarakat bisa tenang, nyaman dalam beribadah,” harapnya. (tha)