Sering Banjir, UPTD PUPR Cek Irigasi di Jatinangor

oleh
CEK IRIGAS: Kepala UPTD PUPR bersama Kades Hegarmanah, Danramil Jatinangor, cek penyebab banjir di Jatinangor
CEK IRIGAS: Kepala UPTD PUPR bersama Kades Hegarmanah, Danramil Jatinangor, cek penyebab banjir di Jatinangor

JATINANGOR – Adanya pendangkalan saluran irigasi di Dusun Sukamanah, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, membuat air kerap meluber dan merendam Jalan Raya Ir. Soekarno tepatnya didepan Skyland City Jatinangor.

Jalan Nasional tersebut sering terendam air, meski tidak ada hujan, genangan air itu menimbulkan arus lalu lintas menjadi terhambat dan menyebabkan kemacetan.

Kepala Desa Hegarmanah, Didi Sukandi mengatakan, adanya genangan air diwilayah Desa Hegarmanah sudah terjadi sejak lama, pihak Desa dengan masyarakat sudah berkali-kali mencoba memperbaikinya namun terbatas karena dilakukan secara manual.

“Saluran Irigasi ini sangat vital bagi para petani untuk mengairi sawah, dengan melubernya air kejalan penyuplaian air menjadi terhambat,” katanya. Selasa (18/04).

Didi mengaku, telah melakukan pengecekan bersama dengan Kepala UPTD PUPR wilayah Tanjungsari, Danramil Jatinangor, Karang Taruna Desa, serta Ormas PP untuk dilakukan penanganan.

“Solusi yang terbaik menurut kami yakni normalisasi dengan menggunakan alat berat, harus secepatnya karena jika dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan akan terjadi banjir besar jika ada hujan lebat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala UPTD PUPR wilayah Tanjungsari, Sukasari dan Jatinangor, Agus Supriatna mengatakan, setelah dilakukan pengecekan ke beberapa titik bisa disimpulkan bahwa melubernya air dari saluran irigasi ke jalan karena beberapa faktor.

“Pertama, saluran mengalami pendangkalan dan dipenuhi oleh sampah, kedua air yang mengalir ke saluran cukup banyak, sehingga volume debit air dengan kapasitas irigasi tidak sesuai,” ujarnya.

Ia mengaku, penanganan yang akan dilakukan setelah dicek, yakni melakukan pengerukan saluran irigasi yang rencananya akan dilakukan setelah lebaran idul fitri.

“Pengerukan akan dilakukan dihari kerja, untuk sekarang tidak mungkin karena memasuki cuti bersama idul fitri,” ujarnya.

Menurutnya, melihat kondisi saluran irigasi yang sempit, tidak mungkin pengerukan menggunakan alat berat, sehingga akan dilakukan secara manual.

“Mudah-mudahan pengerukan nanti bisa menjadi solusi, sehingga air tidak kembali menggenangi jalan,” tandasnya. (tha).