RADARSUMEDANG.ID – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) memastikan siap melayani para pelaku usaha atau investor yang akan berinvestasi di Sumedang.
Kepala DPMPTSP Sumedang, Kemal Idris mengatakan, pihaknya mencoba menjalin komunikasi yang efektif antara investor atau para pelaku usaha dengan Pemkab Sumedang, serta menampung berbagai saran dan masukan terkait penyelenggaraan kegiatan usaha.
Ia berharap melalui pertemuan ini, timbul kepercayaan investor untuk berinvestasi di Kabupaten Sumedang.
“Melalui pertemuan itu, diharapkan terjalin sinergi dan terfasilitasinya penanganan permasalahan yang dihadapi pelaku usaha dalam pelaksanaan kegiatan usaha di Sumedang. Selain itu kami juga mengharapkan peningkatan ‘kepatuhan’ pelaku usaha dalam melaksanakan berbagai kewajiban perusahaan. Salah satunya terkait dengan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM),” kata Kemal kepada sejumlah awak media disela Rapat Koordinasi dalam rangka Silaturahmi antara investor/pelaku usaha industri di wilayah Jatinanggor dan Cimanggung, Kamis (13/7) kemarin.
Adapun kata Kemal, di Triwulan I Tahun 2023 realisasi investasi di Kabupaten Sumedang berdasarkan hasil LKPM yang telah diverifikasi oleh penelitian investasi BKPM, sebesar Rp1,8 triliun dari Januari sampai dengan Maret 2023 sementara target progresif kita Rp3,6 triliun.
“Alhamdulillah di triwulan pertama, sudah di atas 50 persen dengan jumlah perusahaan yang melapor LPKM sebanyak 100 perusahaan. Sebagian di antaranya perusahaan yang bergerak di sektor industri,” ujarnya.
Senada Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berharap besar, melalui pertemuan demi pertemuan antara pelaku usaha dengan steakholder berdampak pada perkembangan usaha, terutama dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.
“Secara khusus saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh perusahaan yang ada di Sumedang yang telah memberikan kontribusi positif, dalam menciptakan lapangan pekerjaan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menggerakkan ekonomi dan ikut memajukan Sumedang dan mensejahterakan masyarakat,” ucap Dony.
Pasalnya berkat kerja keras dan kerja sama semua pihak, beberapa indikator makro Sumedang mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Menurutnya, salah satu tanda kemajuan daerah bisa dilihat dari IPM yang terdiri dari tiga indikator yaitu pendidikan kehatan dan daya beli.
“Alhamdulillah IPM Sumedang naik dari 71 ke 78 poin, berarti di dalamnya ada peran serta perusahaan. Kedua, Kemiskinan turun dari 10,7 menjadi 10,1 persen, pengangguran turun dari 9 ke 7 persen, kemudian untuk pertumbuhan ekonomi di 5 persen. Adapun untuk indeks gini rasio naik 0,3 di bawah rata rata nasional,” jelas Dony. (jim)