Tingkatkan Perekonomian, ITB Gembleng Warga Haurngombong Melek Teknologi

oleh
FOR RADAR SUMEDANG : Berpoto bersama seusai kegiatan workshop dan pelatihan pemanfaatan platform digital untuk peningkatan perekonomian masyarakat digedung Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan. Rabu (26/07).
FOR RADAR SUMEDANG : Berpoto bersama seusai kegiatan workshop dan pelatihan pemanfaatan platform digital untuk peningkatan perekonomian masyarakat digedung Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan. Rabu (26/07).

PAMULIHAN – Pusat Pemberdayaan Perdesaan (P2D) Institut Tekhnologi Bandung (ITB) bekerjasama BUMDes Berbudi menggelar workshop dan pelatihan pemanfaatan platform digital untuk peningkatan perekonomian masyarakat Desa Haurngombong bertempat digedung serbaguna Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan. Rabu (26/07).

Kegiatan tersebut dihadiri Pemerintah Kecamatan Pamulihan, Pemerintah Desa Haurngombong, Pengurus BUMDES berbudi, KWT Rengganis, Poktan Simpang, Poktan Pangaseran, Pelaku UMKM dan Pendamping Desa dari kecamatan.

Ketua Projek Pengabdian Masyarakat (PM)  ITB sekaligus pemateri Dr. Taufikurahman mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa Haurngombong melalui platform digital.

“Kita mengundang 20 hingga 30 orang yang merupakan produsen, petani, pelaku UMKM, mereka ada yang mampu memproduksi kripik pisang, minuman lidah buaya, tape dari singkong. Selain itu ada Bumdes yang akan kita dorong untuk berperan sebagai penampung dan penyalur dari produk-produk pertanian dan makanan olahan,” ujarnya kepada Radar Sumedang.

Dr. Taufikurahman mengaku, untuk memudahkan masyarakat dalam memasarkan produk, pihaknya telah mengembangkan website
https://haurngombong.co.id/ yang bisa diakses masyarakat, untuk melihat produk yang bisa diproduksi.

“Kami harapkan partisipasi masyarakat untuk bisa memberikan informasi kepada kita produk-produk yang dihasilkan, harganya berapa? termasuk Bumdes sendiri akan mencari hari, dimana  produk-produk itu dikumpulkan dan dipasarkan seperti Bazar kemarin,” tambahnya.

Menurutnya, pihak ITB akan melakukan pendampingan, supaya produk masyarakat Haurngombong bisa lebih dikenal lebih luas lagi, bahkan bisa di ekspor lebih banhak lagi. Karena ada beberapa produk yang sudah diekspor seperti kripik ubi cilembu.

“Diera digital saat ini, pemasaran sudah tidak sulit lagi, bisa lebih mudah. Kami menerima beberapa permasalahan seperti masalah pencatatan, permodalan, masalah air dimusim kemarau. Insyaallah kami carikan solusinya dengan menghubungkan dengan intansi-intansi atau lembaga,” ujarnya.

Pemateri lainnya Dr. Oktofa Yudha (SBM) mengaku dalam acara tersebut dirinya memberikan materi tentang Strategi Digital Marketing dan lebih membangun mindset warga. Kenapa demikian, karena ada perubahan bisnis tradisional menjadi bisnis yang lebih digital sehingga minimal masyarakat, kelompok tani dan Bumdes bisa memanfaatkannya.

“Mindset haru terbentuk, karena tanpa mindset yang cocok maka tidak akan jadi, harapan terbentuk mindset, sehingga masyarakat bisa lebih mudah menjalankan
meningkatkan penjualan dengan teknologi digital,” ucapnya.

Sementara itu, Dr. Mochamad Apri (MIPA) memberikan materi tentang aspek pertimbangan kalkulasi matematis dalam bisnis.

Kami tekankan kepada peserta pentingnya mencatat transaksi, karena dari situ bisa melihat pola penjualan dan bisa melihat cara sederhana, apakah ada data yang aneh atau tidak,  kalau ada yang aneh cukup tinggi atau rendah bisa melihat strateginya seperti apa untuk lebih baik penjualan agar tidak rugi,” ucapnya. (tha).