Perluas Free Tiket Pelajar dan Mahasiswa, Jans Park Akan Membuka Wahana Edukasi Flora

oleh
JANS PARK: Staf marketing Jans Park Dewi Yliani saat menunjukkan wahana Flaying Flower yang baru dilaunching 5 hari lalu.(Toha Hamdani/Radar Sumedang).
JANS PARK: Staf marketing Jans Park Dewi Yliani saat menunjukkan wahana Flaying Flower yang baru dilaunching 5 hari lalu.(Toha Hamdani/Radar Sumedang).

JATINANGOR – Objek wisata taman bunga Jatinangor National Park (Jans Park) yang berlokasi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang terus berupaya menghadirkan promo-promo menarik setiap bulannya.

Promo yang ditawarkan cukup menarik mulai dari gratis tiket masuk, hingga gratis wahana yang ada di Jans Park. Bahkan dalam rangka menyukseskan program Kurikulum Merdeka (Kumer) yang didalamnya ada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (F5) Jans Park akan membuka wahana edukasi flora.

“Kami akan membuka wahana edukasi flora dengan menanam bunga krisan, disiapkan alat-alat menanamnya, pupuk, termasuk bunganya boleh dibawa pulang,” ujar manager operasional Jans Park, Panji Akbar Ramadani melalui leader Jans Park Ajang Ana Suriatna kepada Radar Sumedang. Minggu (06/08).

Ajang mengaku, wahana edukasi flora tersebut bisa dikatakan terbatas, bisa dimanfaatkan 25 sampai 30 orang, sementara harga tiketnya Rp60 ribu sudah termasuk biaya peminjaman booth, dapat minum, dan tiket masuk.

“Launchingnya dibulan Agustus ini, lokasinya dibawah rumah hantu, kami membuka edukasi flora ini dalam rangka ikut mendukung pengembangan skill pelajar atau outing class sehingga pelajar tidak jenuh bisa belajar diluar,” katanya.

Selain itu, kata Ajang, dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 RI, Jans Park menggratiskan siswa mulai tingkat Paud, SD, SMP, dan SMA, tenaga pendidiknya, dan Mahasiswa, yang awalnya hanya bagi pelajar, guru serta Mahasiswa di Kabupaten Sumedang, kini diperluas hingga se-Jawa Barat.

“Promo dibulan Agustus ini, siswa Paud hingga Mahasiswa se-Jabar free tiket masuk dan minimal 20 orang, dibarengi surat tugas dari sekolah. Tidak bisa satu, dua atau lima orang. Jadi harus rombongan,” ujarnya.

Ajang mengaku, promo Agustusan sudah berjalan satu minggu, namun respon pengunjung dari sekolah-sekolah masih belum meledak, hambatan yang dirasakan terkait kebijakan kepala sekolah masing-masing.

“Kalau kami sudah dapat rekomendasi dari Disdik sehingga disdik memperbolehkan Outing Class asalkan kepala sekolah menyetujui, sudah ada suratnya kita sudah bikin tergantung sekolahnya,” ucapnya.

Kerena memang, kata Ajang, ada beberapa macam pertimbangan ketika datang kesini, meski tiket gratis tapi untuk didalam mereka harus bayar lagi, itu pertimbangannya.

“Beda dengan siswa TK/Paud, mereka didampingi oleh orang tuanya, jadi kalau anak TK kesini yang main ibunya. Antusias di Sumedang sudah lumayan setiap hari ada rombongan yang kesini minimal 3 sekolah, hari ini juga ada 2 sekolah kebanyakan dari Paud, untuk tingka SMP belum ramai,” tambahnya.

Menurutnya, melihat traffic yang belum optimal, pekan depan pihaknya akan gencar mensosialisasikan dimedia sosial. Termasuk, sonding ke Disdik Propinsi Jabar supaya satu pintu, ngeshare kesatuan pendidikan mulai TK sampai SMP. Kalau SMA itu kan KCD wilayah.

“Mudah-mudahan dengan promo seperti ini, bisa menyedot animo pengunjung dari berbagai wilayah, tentunya dengan fasilitas yang super lengkap,” tandasnya. (tha).