Oleh: H Ridwan Solichin, SIP, MSi
(Sekretaris Fraksi PKS Jawa Barat/Bakal Calon Bupati Sumedang 2024)
RADARSUMEDANG.id, BANDUNG – Di bulan suci Ramadan ini, kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menyambut malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Malam yang sangat istimewa ini merupakan puncak dari ibadah kita selama bulan Ramadan.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran, Surah Al-Qadr, ayat 1-5:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Kami telah menurunkan Al-Quran pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan adalah lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kedamaian sampai terbit fajar.”
Dari ayat ini kita dapat memahami keutamaan malam Lailatul Qadar, malam yang di dalamnya setiap amalan dan doa kita memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW juga telah menyampaikan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
مَن قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِهِ
“Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Saudara-saudari yang beriman, marilah kita tingkatkan ibadah dan introspeksi diri di sepuluh hari terakhir Ramadan. Perbanyaklah doa, tilawah Al Quran, dan amalan sunnah lainnya. Kita tidak tahu pasti kapan datangnya malam Lailatul Qadar, tetapi dengan meningkatkan ibadah kita, semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan berkah dan rahmat di malam yang penuh kemuliaan ini.
Di samping keutamaan dan pentingnya malam Lailatul Qadar, ada beberapa ciri yang bisa membantu kita mengenali dan memaksimalkan ibadah di malam yang sangat istimewa ini. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dijelaskan dalam hadits dan pengalaman umat Muslim:
- Malam Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Kesenyapan malam ini memberikan ketenangan dan kedamaian yang mendalam bagi yang mengalaminya.
- Menurut beberapa riwayat, malam ini memiliki cahaya yang lembut dan tidak menyilaukan. Langit dan bumi terasa bercahaya dengan cahaya yang halus dan menenangkan.
- Salah satu tanda yang paling penting dan subjektif adalah perasaan damai dan ketenangan yang dirasakan di dalam hati. Banyak yang merasakan kedekatan yang lebih intens dengan Allah SWT pada malam ini.
- Malam Lailatul Qadar tidak disertai dengan angin kencang atau badai. Suasananya sangat kondusif untuk beribadah dan merenung.
- Di malam ini, umat Islam yang beriman biasanya akan merasa lebih mudah untuk bangun dan melakukan ibadah malam dengan penuh semangat dan tanpa rasa lelah yang berarti.
- Pada pagi harinya, matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan. Cakram matahari terlihat jelas dan bersih, yang menandakan malam sebelumnya adalah Lailatul Qadar.
Dengan mengetahui ciri-ciri ini, marilah kita berusaha untuk lebih giat dalam ibadah dan doa di sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya di malam-malam ganjil, karena kita tidak pernah tahu pasti kapan malam Lailatul Qadar akan datang. Semoga kita semua diberikan keberkahan untuk bertemu dengan malam yang penuh kemuliaan ini dan mendapatkan keampunan serta rahmat dari Allah SWT.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua untuk menyambut malam Lailatul Qadar dengan penuh pengharapan dan keikhlasan. Semoga amalan kita diterima dan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung mendapatkan malam seribu bulan.(rik)