Osa mengatakan, di beberapa daerah yang sempat beredar di internet turnamen adu muncang secara resmi yang didukung pemerintah daerah setempat.
“Bahkan di kabupaten lain, sudah ada turnamen adu muncang secara resmi yang didukung pemerintah daerahnya sendiri,” ujarnya.
Osa mengulas, muncang asal Kabupaten Sumedang pernah dikenal hingga ke berbagai pelosok daerah lain.
“Muncang Cipanteuneun yang pernah ada bernama Si Seureuh, sekarang sudah punah. Sementara sekarang orang Sumedang sendiri mencari muncang ke Tasik dan Garut dan muncang lokal Si Seureuh sendiri sekarang ada di museum,” urainya.
Osa mengimbau kepada masyarakat jika ingin mengadakan permainan adu muncang harus mengurus izin keramaian kepada kepolisian.(tri)
