Pak Pos dan Pak Lurah di Sumedang Bingung ada Alamat Penerima Banprov sudah Wafat Enam Tahun Lalu

oleh

Sumedang – Penyaluran bantuan Provinsi bagi warga terdampak Covid-19 seharusnya bisa sampai ke alamat tujuan dengan baik, cepat, dan tepat sasaran.

Namun bagaimana jika bantuan itu justru malah sampai kepada nama yang justru telah tiada atau meninggal dunia beberapa tahun kebelakang.

Itu terjadi di salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang yakni di Kelurahan Regol Wetan, Sumedang Selatan.

Lurah setempat, Madhi membenarkan akan hal itu. Berdasarkan informasi yang diterimanya bantuan dikirim pada malam hari sekira jam 20.30 melalui ekspedisi POS Indonesia.

Diketahui bantuan yang dimaksud berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp150 ribu.

Alhasil saat Pak Pos mengunjungi alamat yang dituju diketahui nama yang dimaksud telah meninggal enam tahun lalu.

“Saya justru tidak mengetahui kenapa nama Sartika yang telah meninggal enam tahun lalu itu masuk sebagai penerima bantuan. Ironisnya data terbaru yang diajukan kelurahan hingga saat ini belum ada yang masuk,” ujar Madhi kepada wartawan, Senin (20/4).

Diungkapkan Madhi, nama yang dimaksud rupanya sudah dicoret dari penerima bantuan, lantaran sudah meninggal. Namun anehnya justru malah mendapatkan bantuan dan diantarkan oleh PT POS Indonesia.

“Iya bukan data yang sekarang, itu mah data Enam tahun yang lalu, lagian tidak ada konfirmasi ke kelurahan, harusnya sebelum ada pengiriman paket ada konfirmasi orang ini masih ada tidak. Itu tidak ada konfirmasi sama sekali,” ungkap Madhi.

Lebih lanjut ia menambahkan, per tahun 2018 sempat ada validasi data langsung didamping pendamping PKH.

“Itu validasinya juga dari PKH langsung sama pendampingnya terjun langsung ke lapangan. Berarti kalau nama itu masih masuk itu data lamasebelum tahun 2018. Mudah-mudahan kedepannya tidak terulang kembali hal-hal seperti ini,” tandasnya. (jim)

Ilustrasi Ekspedisi Pos Indonesia